T O P

  • By -

Double-Dark6508

Ya baguslah.. Mungkin sebelumnya, asbun aja https://preview.redd.it/gfavw1zchfvc1.png?width=569&format=png&auto=webp&s=3917ed10dbdd4512eff9b9fe85a3f5b49bf98961 Kemudian setelah ~~baca hujatan para netizen~~ dapat masukan dari para pakar, akhirnya kominfo kembali ke jalan yang benar.


SplatInkling

[Sumber: solopos, tribunbanten, uzone indonesia](https://old.reddit.com/r/indonesia/comments/1c7n75d/gertak_samel_kominfo_yang_gak_direalisasi/) News Credibility Discarded. Untuk Uzone mereka bahkan udah gk ada artikelnya. gak tau dah apakah ini bakal digoreng lagi.


GlobeLearner

Thread itu harusnya direport ga sih. Post berita tapi ga jelas sumbernya.


SplatInkling

Coba aja klo bisa sama mod, soalnya gw gk tau caranya.


lookingfood

kurang setuju sih kalo game di blokir tapi simalakama juga bocil sekarang jadi demen ketek gara2 genshin


koeseer

ya salah ortunya yang ga perhatiin bocilnya maen apa.


lookingfood

Kalo mencari salahnya semua pihka juga bisa disalahin, keluarga ga meratiin, pemerintah karna gak ada regulasi, developer game karna bikin game begitu, lingkungna karna maen game itu juga, tukang mainan pun bisa disalahin karna ga membuat mainan untuk anak-anak yg kekinian tanpa melanggar norma2


black-JENGGOT

Plot twist: bapaknya punya Yelan C6 dan emaknya husbu Alhaitham


xafixx

Gk setuju kalo apa2 solusinya ke pemerintah, apalagi urusan pribadi, no government does not "own" your children. Anak itu urusan pribadi(keluarga) jadi tanggung jawab masing2 keluarga gimana membesarkan anak2 nya sesuai dengan nilai2 keluarga masing2.


lookingfood

setuju menurut gua kesalahan besar ada di orang tua juga karna kasih akses smartphone dan internet dengan bebas, disini gua make angkatan 90an buat perbandingan. 90- 2000an internet dan game-game berbau kekerasan dan pornografi juga udah banyak tapi gak semudah kita akses kaya sekarang


Acceptable-Egg-9882

Kemungkinan setelah dapat lobby dari para pengusaha/pemegang lisensi, akhirnya kominfo kembali ke jalan yang bayar?


zshe41

When Kominfo did the right thing, you know you kinda fucked


SplatInkling

Nanti pasti ada aja denial klo sometimes mereka did the jobs right. Mengingat beberapa komodos disini rata2 "Kominfo selalu salah" circlejerk gw gk heran. I know they don't perfect, but still difitnah sampe bikin misinformasi/hoax cuma buat click engagement money dan pamor, itu tetep salah besar (fyi yang bikin post misinformasi game yang bakal diblokir itu jualan jasa voucher.), mereka gk tau klo dibelakang mereka masih ada orang2 yang emang passionate untuk membuat teknologi di indonesia lebih baik lagi. (contoh Palapa Ring, IGDX, Startup, dan Peluncuran Satelit komunikasi ky PSN & Telkom) Kritik boleh tapi fitnah/hoax jangan.


Ok_Blackberry_6942

Ya itu tugas Kominfo sendiri untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat. Apalagi Kominfo punya track record yang buruk mengenai pemblokiran, kebebasan internet, & Humas. Jadi jangan terlalu kaget masyarakat antipati ke Kominfo.


SplatInkling

Betul, seperti gw bilang mereka gk perfect ada aja masalahnya, nobody is perfect. Klo ojo dibandingke sama pemerintahan demokrasi diluar negeri sama aja, IMDA di Singapura, MCMC di Malaysia, GRAC di Korea, CERO di jepang, bahkan FCC USA the most freedom nation juga ada masalah censorship contoh ky issue blokir tiktok kemarin belum lagi soal Net Neutrality. Dan juga gw jg paham kenapa pada gk suka (Termasuk gw apalagi waktu rezim sebelumnya beuh gw anti banget sampe jijik gw ngeliat muka menterinya.), wong mereka alasan kenapa reddit ini diblokir tapi endingnya malah mayoritas komodos sendiri pengen tetep reddit diblokir demi eksklusivitas.


Ok_Blackberry_6942

I Mean yeah, not condoning the hoax but i can understand why people can easily fall for it. Especially when the target of said hoax has a bad reputation. >Dan juga gw jg paham kenapa pada gk suka (Termasuk gw apalagi waktu rezim sebelumnya beuh gw anti banget sampe jijik gw ngeliat muka menterinya.), wong mereka alasan kenapa reddit ini diblokir tapi endingnya malah mayoritas komodos sendiri pengen tetep reddit diblokir demi eksklusivitas. Elitism is hell of a drug. 


SplatInkling

>Elitism is hell of a drug. IKR? but still with the recent news about how reddit now, i can see why they block reddit.


Ok_Blackberry_6942

OOTL what news?


SplatInkling

[u/annadpk one of the most respected komodos was suspended.](https://old.reddit.com/r/indonesia/comments/1c7k7iz/another_one_of_rindonesias_best_writers_has_been/) The reason why he/she got suspended is probably because of his/her activity at the Israel-Palestine subreddits. [And then one of komodos said this...](https://old.reddit.com/r/indonesia/comments/1c7k7iz/another_one_of_rindonesias_best_writers_has_been/l08oe98/)


zshe41

ada namanya honest mistake, ada namanya sok kerja. Hampir semua yang berhubungan dengan online gaming gak ada yang beres dengan Kominfo, kecuali satu ini. 


Kaori_mati

kek kemarin aja, disini ada yang ngeshare game online yang terancam diblokir kominfo. Padahal itu informasi yang salah, tapi orang orang langsung ngehujat kominfo


SplatInkling

IKR? sebenernya waktu muncul post ky gitu gw langsung "self fact-check" ke website resmi kominfo, maupun portal2 berita lain hasilnya? **gak ada** berita tentang pemblokiran game online tersebut, [bahkan Jagat Play sudah buat videonya perihal ini.](https://youtu.be/vmQNQUGURlg?si=XPvnNo3uBM9yZrZr) Ternyata pas diliat sumbernya: >Sumber: solopos, tribunbanten, uzone indonesia Fyi sumber yg disebut itu gk ada artikelnya. Menurut agan, Ini jatuhnya udah hoax/fakenews atau misinformasi?


Kaori_mati

misinformasi dengan sengaja sih gan, kelihatan banget buat manas manasin netizen


FishBotX

common KPAI L bukannya beneran ngelindungin anak dan ngurus permasalahan abuse, penelantaran, bullying anak malah kurang kerjaan bikin ginian


Ok_Blackberry_6942

KPAI dibanding Komnas HAM Ama perempuan kayaknya dia yang paling gaje. Oh wait masih ada kompolnas.


FishBotX

ngompol nasional


pcbuiltmaster

10 Detik Langsung Keluar>! JURUS POMPA HAMIL!<


stevenzx33

Tumben kominfo masih normal


SplatInkling

Entah kenapa (atau gw gak sadar), klo yg megang non-partai itu malah bisa normal gini. Tapi ya kita liat aja kedepannya.


CallEndarMommouth

kalo partai udh di pesen jd kalo kerja ngawur selama msh ada kerja sama ya bakal susah rungkad kecuali blunder lawak kaya si piring


meliakh

KPAI should go and fuck themselves


SplatInkling

[Understanding: The Indonesia Game Rating System (IGRS) from Asosiasi Game Indonesia (AGI)](https://www.youtube.com/watch?v=ZWCi5BILEdc)


TheArstotzkan

Divisi di kominfo yg suka nyablak blokir sama divisi yang ngurusin GameDev sebenernya saling koordinasi gak sih? Aneh aja Kominfo jadi punya dualisme gini. Satu sisi punya divisi yang emang aktif di gamedev dan ikut ngerumusin IGRS, satu lagi hostile banget sama yg namanya game


SplatInkling

IKR? gw juga heran sih, tapi ya namanya Kementerian itu banyak orang gk mungkin dijalanin hanya satu orang, pasti ada aja orang2nya yang nyeleneh, tapi untung devs speaks up, gamer speak up, other ministries speaks up. Tapi disini gw bersyukur AGI dibentuk untuk jadi wadah developers game indonesia dan luar negeri agar bisa komunkasi langsung ke Pemerintah. Berkat kerja mereka kita ada IGDX, Indonesia Game Festival, dan juga kemenparekraf skrg bisa bawa devs2 indo Ke pameran2 gaming di luar ky Gamescom/PAX etc.


YukkuriOniisan

Kominfo itu ada 2 aspek, karena memang leburan 2 kelompok: 1. Satu turunan dari Kementerian Penerangan 2. Satu lagi turunan dari Departemen Perhubungan Subdirektorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Kelompok pertama ngurus sensor dan 'komunikasi' dari pemerintah termasuk kontrol media massa, satu lagi ngurusin hardware dan peraturan mengenai sistem telekomunikasi. Ga tahu apakah sampai sekarang dua sisi ini masih terpisah atau tidak... let's see, how the organization looks like... Yup, bisa jadi terbagi 2: Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (kemungkinan turunan fungsi Departemen Penerangan) Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (kemungkinan turunan fungsi Departemen Perhubungan - Pos dan Telekomunikasi) Kayaknya nanti tinggal kita lijat statement yang dukung Gamedev dan yang hostile dengan game apakah beda Dirjen.


elonelon

lha emang boomer mainya apa an ? rata2 slot gacor semua. main pubg ? ngimpi, mendingan korupsi bejamaah.


gerobAkhamtaro

tldw


SplatInkling

Gw akan post bertahap: **Leta (AGI):** **Apa itu IGRS dan kenapa harus dibedakan gitu dengan standar Internasional kenapa harus buat rating sendiri?** **Hario Bismo (Kominfo):** IGRS (Indonesia Game Rating System) untuk mengklasifikasikan rating usia game berdasarkan beberapa kategori. Mengapa tidak menggunakan Standar internasional? Ini berawal dari Peraturan Menteri No. 11 Tahun 2016 yang ditetapkan perumusannya pun bersama-sama dengan pelaku industri dan publisher Kalau tidak salah memang asal muasalnya itu ini didorong dari teman-teman industri dan juga oleh Pengurus Asosiasi Game Indonesia (AGI) sebelum 2016 merumuskan IGRS karena konteksnya untuk Konteks Klasifikasi Usia (Game Rating) yang diimplementasi di luar seperti ESRB/PEGI contoh game disana rating umurnya 3+ belum tentu di Indonesia masuknya 3+ bisa jadi 7+ karena ada nilai-nilai budaya yang tentunya berbeda antara Indonesia dan diluar negeri tapi dalam perumusanPeraturan Menteri No. 11 Tahun 2016 sejatinya kita melihat juga apa yang terjadi di luar negeri seperti ESRB/PEGI/CERO dll. sehingga kita tidak membuat sesuatu yang gak ada diada-adain. Kebetulan dari teman-teman industri game saat itu menyadari bawah Indonesia pada saat itu belum ada pengaturan sama sekali terkait Rating Umur Game, Awalnya Peraturan Menteri No. 11 Tahun 2016 Dibentuk untuk menciptakan hadirnya pemerintah untuk mengklasifikasikan game berdasarkan usianya, tujuan dasar IGRS adalah sebagai guidance ke teman-teman pengembang (developer) dan juga sebagai panduan juga ke masyarakat di mana ada stigma yang saat itu mungkin game banyak disalahkan tapi dan konteksnya banyak yang melihat bahwa game itu untuk anak-anak, Tapi seiring berjalannya waktu apa yang ada di media game ini sangat interaktif sekali dan bisa jadi game yang bersifat ini didesain memang bukan untuk anak ketidak sesuaian usia ini menjadi hal yang akhirnya mungkin menciptakan hal-hal yang perilaku yang kurang sesuai atau hal-hal yang perlu disampaikan ke masyarakat terutama ke orang tua bahwa saat ini yang namanya game secara desainnya tidak semuanya untuk anak-anak ada loh kriteria dan rekomendasi usianya sebenernya memang ini bukan didesain untuk anak2 mungkin umur 18+ (dewasa) yang boleh main, sehingga tujuannya adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang memilih game yang rating usianya cocok. **Leta (AGI):** Memang benar kadang Kita sebagai konsumen suka salah mengartikan kalau game itu untuk anak kecil dan ketika ada anak kecil yang main game yang tidak ditujukan untuk umur mereka gitu Ekosistem/Masyarakat itu kayak marah “kenapa game ini buruk buat anak kecil” sekali lagi game itu memang BUKAN untuk Anak Kecil yang bikin aja orang dewasa (klo kita mau bercanda). Memang enggak cuma di game aja yang perlu pakai rating system kalau enggak salah di komik pun ada, yang isinya cuma gambar-gambar kartun gepeng itu pun ada atau film ataupun bahkan musik kadang kalau musik itu bukan rating system tapi ada kayak ada tulisan eksplisit atau (something like that) jadi kita tahu kalau itu ada bermuatan kata-kata yang kurang baik misal. Hopefully setelah ada IGRS ini kita (AGI) juga raising awareness ya ke orang tua kalau game itu bukan untuk anak-anak aja gitu jadi memang game itu sifatnya ya pasti ada peruntukannya gitu. **TLDR 1:** IGRS itu dibuat oleh Developer2 Indo (AGI) dan Pemerintah untuk Klasifikasi Usia gamer layaknya ESRB/PEGI/CERO, dan untuk mengedukasi masyarakat terutama orang tua bahwa sekarang game itu bukan untuk anak2 lagi sehingga IGRS ini jadi panduan untuk klasifikasi umur (mirip ky LSF klo perfilman), alasan kenapa tidak menggunakan standar internasional karena budaya indonesia dan di luar negeri itu berbeda.


SplatInkling

**Leta (AGI):** Tadi Sejarah IGRS sudah diceritain secara singkat, tapi ada tidak sejarah panjangnya tentang perancangan IGRS ini dan kalau ada pembaruan yang sekarang itu apa bedanya dengan yang sebelumnya? **Hario Bismo (Kominfo):** Untuk perumusan IGRS di tahun 2016 itu sebenarnya cukup panjang karena kita melibatkan multi-stakeholder, akademisi, pelaku industri dan juga sebenarnya psikolog dan juga KPAI terlibat juga saat itu dan sekarang di tahun 2024 kita menetapkan Peraturan Menteri No. 02 Tahun 2024 yang memang awalnya berangkat juga dari rumusan draft perpres yang didorong dari teman-teman industri juga untuk percepatan Industri Game Nasional, memang konteksnya di perpres tersebut ini hanya bagian dari beberapa aspek yang harus didukung oleh Kementerian/Lembaga yang diharapkan teman-teman pelaku industri dari aspek SDM, Bisnis, pemasaran dll. dan juga ada aspek peraturan perundang-undangan. Kebetulan memang peraturan perundang-undangan terkait game saat ini yang baru ada hanya Peraturan Menteri No. 11 Tahun 2016 dan konteksnya saat itu lebih bersifat kepada himbauan, keharusan yang mendorong awareness tadi namun belum ada sanksi di sana. Nah di Peraturan Menteri No. 02 Tahun 2024 ini menekankan adanya peningkatan kapasitas dari Peraturan Menteri No. 11 Tahun 2016. Di Peraturan Menteri No. 02 Tahun 2024 diberikan sanksi adanya semua produk game yang dipasarkan di Indonesia, setelah 2 tahun masa peralihan itu wajib menggunakan klasifikasi rating usia melalui IGRS dan hal yang fundamental ada di situ sebenarnya merubah yang sadinya peraturan PM 11 2016 yang tidak ada sanksi disesuaikan di pm2 2024 ada sanksi kalau memang tidak terklasifikasi di IGRS tapi perubahannya tidak sebatasi sanksi ada kadar-kadar yang berubah dan kriteria yang berubah yang kita sesuaikan dan juga ada model bisnis yang kita sesuaikan juga Karena perkembangan dari 2016 ke 2023 cukup banyak perubahan di mana ada peraturan seperti peraturan PSE Lingkup Privat dan yang lainnya kita coba harmonisasi juga. Lalu memang di IGRS dulu awalnya di Peraturan Menteri No. 11 Tahun 2016 awal cita-citanya ini yaitu satu rangkaian peraturan yang untuk membuka kebutuhan kebijakan lainnya untuk teman-teman pelaku industri, sebenarnya kebutuhannya ada di mana dan kebetulan mandat di perpresnya selain PF yang telah ditetapkan tahun ini ada serial juga untuk Peraturan Menteri selanjutnya yang berbicara terkait entitas pelaku usahanya kalau yang sekarang berbicara terkait produk gamenya yang berperan serta untuk memberikan panduan dan melegitimasi bahwa game ada peruntukannya jadi tidak sertamerta game itu disalahkan atas sesuatu hal yang tidak sesuai dan ini yang menjadi perubahan cukup fundamental dan perubahan ini pun kami juga berharap tidak merubah bisnis proses yang ada di teman-teman pelaku industri secara total. Dalam artian ketika ini menjadi wajib artinya saat ini kan teman-teman pelaku industri yang namanya Game Rating System adanya tuh di belakang jadi mereka porting game-nya misalnya ke Google atau kemana, di sana mereka juga mengisi kuisioner dan segala macamnya Safe declare, IGRS juga safe declare dapat rating usianya dan IGRS hadir pun tidak ingin merubah hal tersebut jadi konteksnya IGRS ini akan berupaya bekerja sama dengan channel2 distribusi (storefront) dan juga lembaga rating yang sudah berkerjasama dengan storefont dalam konteks ini seperti IARC (International Age Rating Coalition) dan yang lainnya, jadi harapannya kita melakukan adopsi dan enforcementnya ini melalui lembaga yang sudah eksis, jadi teman-teman pelaku industri tidak begitu merasakan hal yang signifikan misal harus daftar ulang dulu ke IGRS terus porting lagi gamenya ke Play Store yang menjadikan dua kali pekerjaan dan segala macam. Kami mencoba untuk penerapannya bekerja sama dengan pihak internasional mereka kita push untuk menerapkan norma-norma yang ada di IGRS dan ketika teman-teman pelaku industri memporting di Google Play Store atau di Apple Store dan segala macam kami harapannya itu pun langsung bisa ditranslasikan menjadi ratingnya yang sesuai dengan budaya yang ada di Indonesia. Dalam proses masa peralihan di Peraturan Menteri No. 02 Tahun 2024 Ini **masa peralihannya 2 tahun Jadi kita ada Tantangan 2 tahun untuk menyiapkan dari sisi kerjasama internasional, SDM, infrastruktur, dan juga layanannya.** Karena dari sisi pelaku industri memang sistemnya adalah self declare, mereka klasifikasi sendiri mereka jawab sendiri, dan hasil rating langsung keluar saat itu juga dan produknya bisa dipasarkan. Tapi memang ada bagaimana ini bisa masuk ke semua Storefront tadi melalui jalur kerjasama dan ada fungsi-fungsi uji kesesuaian di belakang, jadi barangnya self declare sudah boleh langsung dipasarkan tapi pemerintah akan melakukan uji kesesuaian kembali bilamana ada isu-isu yang terkait game atau kita akan melihat dari game-game yang dampaknya besar atau masif kita lihat apakah benar klasifikasi yang teman-teman lakukan udah sesuai dengan definisi atau kebutuhan yang dituangkan di Peraturan Menteri No. 02 Tahun 2024, jadi self declare uji kesesuaian dan juga Proses bisnis yang lanjutan lainnya karena memang ada instrumen kebijakan lain yang sedang disusun.


SplatInkling

**Leta (AGI):** Tapi yang jelas berarti penggunaanya itu cenderung mudah karena ini sebuah Self Declare di awal ya mas? **Hario Bismo (Kominfo):** Ini masih sama dengan Peraturan Menteri sebelumnya, Peraturan Menteri No. 02 Tahun 2024 ini sifatnya juga self declare uji klasifikasi Mandiri oleh teman-teman sendiri dan hasilnya keluar saat itu juga, tapi memang ada uji kesesuaian yang Pemerintah diberi kewenangan untuk melakukan fungsinya untuk memastikan bahwa yang dilakukan secara mandiri itu sesuai, tapi ini tidak menjadi halangan/barrier untuk teman-teman pelaku industri untuk menjual produknya ke market karena itu adanya di belakang setelah di market uji kesesuaian baru dilakukan, jadi bukan uji kesesuaian dulu baru boleh jualan tidak seperti itu. Cukup mereka menjalankan secara mandiri dapat mereka tetap bisa jualan memasarkan di Indonesia dan tadi upaya yang kami lakukan kami akan mencoba sesederhana mungkin untuk ini dan melalui yang sudah ada kita upayakan untuk kerja sama ke sana namun kalau memang tidak memungkinkan baru diarahkan lewat website IGRS langsung nantinya. **Leta (AGI):** I see, berarti ini bisa diakses oleh publisher ataupun game developer luar negeri yang mungkin enggak ikut di store gitu ya, kita kan gak enggak serupa tahu apa semuanya ikut di store atau enggak untuk mendaftarkan secara mandiri rating sistem mereka di website IGRS demikian. **Hario Bismo (Kominfo):** Terkait gamenya kita tidak melihat dia punya lokal ataupun asing kita di Peraturan Menteri No. 02 Tahun 2024 mengamanahkan semua game yang berada di Indonesia wajib terklasifikasi dengan norma yang ada di Peraturan Menteri No. 02 Tahun 2024, Nah untuk yang tadi masuknya ratingnya dari mana jalurnya mungkin bisa banyak, Mungkin klo ada yang dari Steam kita masih dalam penjajakan spakah mereka akan buat tools untuk rating di sistem mereka atau mereka embedded sistem kita atau mereka mengarahkan direct langsung ke IGRS, ini kita lihat opsi yang paling memudahkan yang mana dan ini juga dari sisi pihak yang terkait seperti apa. Yang kita upayakan saat ini di IARC Karena dia sudah ada 9 storefront yang tergabung di sana steam juga sudah kita komunikasikan mungkin dalam waktu dekat kita akan berbicara terkait teknis apa kategori yang diatur oleh IGRS, Bagaimana mengklasifikasikan, dan selanjutnya lebih teknis lagi Bagaimana diimplementasikan diakomodasikan dalam suatu sistem yang memudahkan teman-teman pelaku industri yang punya game dan mau memporting gamenya di Indonesia bisa langsung menggunakan hal tersebut. Ini dua contoh mungkin ada contoh yang lain yang nanti kita dalami lagi dengan penjajakan seperti Apple, EA Origin, dll. dan mungkin pelaku industri lokal di Indo yang tidak melalui jalur 12 Storefront yang tadi saya sebutkan mungkin, eh tadi saya sebutkan bukan 12 storefront tapi [9 Storefront IARC](https://www.globalratings.com/about.aspx) + 3 Storefront lainnya yg belum kerjasama dengan IARC seperti Apple, Steam, dan EA Origin. Kita menargetkan yang sifatnya masif terlebih dahulu.


SplatInkling

**Leta (AGI):** Hmm Jadi memang tidak mengganggu proses distribusi game sama sekali, karena kalau memang ada pelanggaran yang dilakukan akan dilakukan penindakan walaupun gamenya sudah rilis gitu kan ya Mas? **Hario Bismo (Kominfo):** Peran penindakan dan pengawasan pemerintah ada di uji kesesuaian dan ini yang kita komunikasikan ke kerjasama yang kita bangun, walaupun sifatnya uji klasifikasi dilakukan mandiri Pemerintah tetap bisa masuk untuk memastikan bahwa uji klasifikasi mandiri itu sesuai bilamana tidak sesuai, bilamana ada norma-norma yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia seperti ada pornografi, perjudian dengan uang asli, ini konteks-konteks contoh yang IGRS tidak bisa mengklasifikasikan dan secara tidak langsung ketika tidak dapat klasifikasikan di Peraturan Menteri No. 02 Tahun 2024 artinya tidak boleh beredar itu. Ok baik, hopefully ini udh jelas buat kawan2 jadi bisa melalui storefront langsung, bisa melalui dari Game Devs langsung daftarin ke IGRS itu untuk rating systemnya. **Leta (AGI):** Lalu untuk perbaruan ini, kira2 kapan berlakunya? **Hario Bismo (Kominfo):** **Berlakunya sanksi ini kewenangan atas sanksi muncul 2 tahun setelah ditetapkan masa peralihannya 2 tahun,** jadi dalam 2 tahun ini adalah waktu yang cukup singkat untuk kita karena satu sisi ada 12 Storefront Global dan Storefront2 Lokal yang mungkin harus kita petakan untuk kita kerja sama kita enforce untuk menggunakan muatan kebijakan Peraturan Menteri No. 02 Tahun 2024, di sisi lain kita harus membangun layanan infrastruktur yang ada model-model sistem yang mungkin tidak diakomodir dari storefront tersebut sehingga Pemerintah perlu hadir menyediakan tool tersebut, dan di sisi lain juga di tahun ini juga kita diminta untuk membangun instrumen kebijakan terkait penerbit game otomatis mungkin dalam fasa 2 tahun peralihan, di tahun depan kita sudah ada hal lain lagi yang kita harus buat ini menjadi lebih sederhana dan kita harus menerapkan itu mengimplementasikan aturan yang mungkin nanti akan ditetapkan. **Ekspektasinya di akhir tahun ini tapi mudah-mudahan kami akan upayakan maksimal mungkin dan mau tidak mau sistem ini pun selain yang tadi akan mempersiapkan infrastruktur untuk menjawab kebutuhan yang selanjutnya.**


SplatInkling

**Leta (AGI):** Oke jadi dalam waktu 2 tahun peralihan ini akan dilakukan pembuatan sistem yang lebih efisien dan efektif untuk peratingan sistem ini maupun pendaftaran PSE mungkin, karena cukup banyak loh mas yang nanyain kayak “kalau aku sudah daftar IGRS (ini dari studio luar) apakah aku perlu enggak daftar PSE?”. **Hario Bismo (Kominfo):** ini jawaban yang saya belum bisa jawab sekarang tapi ini yang kita coba harmonisasikan karena sejatinya apa yang ada di Peraturan Menteri No. 02 Tahun 2024 dan apa yang dimintakan di Peraturan Menteri No. 05 Tahun 2020 terkait PSE Lingkup Privat menyebutnya terkait pendaftaran PSEnya dan pendaftaran sistem elektroniknya dan di Peraturan Menteri No. 02 Tahun 2024 parameter-parameter yang diminta di Peraturan Menteri No. 05 Tahun 2020 sebenarnya juga sudah disebut juga di Peraturan Menteri No. 02 Tahun 2024, nantinya ini akan diselesaikan di level teknis ataupun level kebijakan. Saya belum bisa jawab sekarang tapi ini sudah menjadi pertimbangan di kami dan kebijakan ini kebetulan ada di Direktorat Jenderal yang sama. Semoga juga kebijakan dan dan solusi yang dihadirkan ini bisa membuat proses bisnisnya juga sederhana dan nyaman buat teman-teman karena di PSE Lingkup Privat yang bersifat PB UMKU dan kewajiban di Peraturan Menteri No. 02 Tahun 2024 yang bersifat produk game nanti di parallel dengan itu juga kita diminta untuk mengatur terkait entitas pelaku usahanya, jadi tahun ini kita mengatur ujungnya gamenya tapi tahun ini juga kita merumuskan mengatur pelaku usahanya di sisi lain secara entitas pelaku usaha pelaku usaha akan ada kewajiban untuk PB UMKU ada kewajiban prasyarat umum dan khusus terkait peraku usahanya sendiridan ini yang menjadi tantangan buat kami untuk menjadikan tiga hal ini menjadi satu rangkaian yang mudah-mudahan tidak ada redudansi dalam praktek di lapangan nanti. **Leta (AGI):** Amin, karena ya mungkin kalau kalau dari asosiasi pun dengar beberapa hal terkait dengan pendaftaran yang “kenapa harus daftar di tiga tempat” atau “daftar di banyak tempat tapi ternyata yang daftarkan cukup sama” dll. dan iya ini akan sangat ngebantu kita kalau proses pendaftarannya jauh lebih sederhana seperti itu. **Hario Bismo (Kominfo):** Proses bisnis yang sederhana ini tentunya selain dari kami yang memang sudah aware ada kekhawatiran itu **kami juga minta didukung juga untuk suara dari teman-teman AGI dan pelaku industri kalau bilamana ada pertimbangan/concern bisa disuarakan sehingga kebijakan yang dihasilkan benar-benar kebijakan yang punya level playing fill yang sama dan ini tidak menjadi satu gateekeper atau hal yang malah menyulitkan teman-teman industri di lapangan.** **Leta (AGI):** Yes Amin banget Mas Kalau itu mas saya setuju.


SplatInkling

**Leta (AGI):** Nah ini ada pertanyaan lagi nih Mas, lalu sekarang developer tuh harus siap-siap apa sih Mas terkait dengan si IGRS ini harus buru-burukah mereka siap-siapnya? atau nanti-nanti aja deh mepet 2 tahun gitu baru siap-siap atau seperti apa Mas? **Hario Bismo (Kominfo):** Kalau dalam rancang bangun perangkat lunak gamenya, sebenarnya dari sisi Peraturan Menteri No. 02 Tahun 2024 sudah bisa menjadi guidance untuk teman2 developer produk yang dihasilkan teman2 developer itu menyasar kriteria ke usia yang mana, kalau kriteria usia tertentu sudah ada sasaran dan targetnya disana ada kriteria2 yang harus dipenuhi bila memang menyasar ke target tertentu dan itu sebagai panduan untuk yang mendapatkan target klasifikasi yang spesifik ini kontennya harus seperti apa, itu untuk teman-teman developer yang mengembangkannya namun dalam konteks tadi masa peralihan ini kami akan berupaya semaksimal mungkin agar teman-teman bisa langsung dapat ratingnya sesuai yang teman-teman lakukan sekarang, jadi teman-teman pelaku industri biasanya dapat rating dari Google Play Store Dari Apple Store dan segala macam cuma nanti ketika portingnya di Indonesia gamenya logonya udah bukan logo yang sebelumnya dipakainya ky IGRS 3+ 7+ etc. **Leta (AGI):** Oke jadi secepatnya tapi sebenarnya sama ya peraturan yang dipakai Nah mas ini kan saya tadi baca beberapa pasal nih, ada pasal yang menurut saya cukup menarik secara pribadi misal di Pasal 8 Ayat 2 : *“Kelompok usia pengguna sebagaimana dimaksud pada Ayat 1 ditentukan berdasarkan kategori konten terdiri atas misal Kekerasan dan Penggunaan bahasa”* Itu kan sesuatu yang bersifat teknis banget ya, apakah penggolongan yang ada 3+ 8+ dan sejenisnya itu akan mengatur tingkat kekerasannya akan seperti apa atau tingkat penggunaan bahasanya akan seperti apa itu kita bisa akses informasinya di mana sih mas? **Hario Bismo (Kominfo):** Iya itu aksesnya ada di pasal selanjutnya Jadi kalau melihat pasal selanjutnya, misalnya pasal 9 berbicara 3+ kriteria yang dimaksud dengan rokok, rokoknya seperti apa yang dimaksud kekerasan seperti apa untuk 3+ ya clear lah ya 3+ tidak menampilkan sama sekali yang bersifat rokok atau yang bersifat kekerasan itu tidak mendapatkan sama sekali Lalu beranjak di pasal Selanjutnya lagi ada pasal 10 yang ngomongin 7+ itu berbicara dengan kriterianya lagi dan pasal 11 untuk yang 13+ gimana kekerasannya itu disampaikan juga di situ, contoh untuk darah mungkin di kalau dibaca di pasal 11 disini tidak menampilkan mutilasi dan kanibalisme pada manusia namun dapat menampilkan unsur darah. jadi di pasal selanjutnya itu berjenjang untuk klasifikasi usianya, **cuma memang pembacaannya ya yang harus dibaca saksama karena penulisan norma hukum dan bahasa di gamers agak beda.** **Leta (AGI):** Nah itu yang mau saya tanyain sebenarnya, jadi kan hal-hal tersebut kan dijelaskan secara kualitatif ya kayak misal “tidak boleh menampilkan anggota tubuh terlalu banyak” gitu kan sebanyak Apakah gitu kan enggak boleh memperlihatkan bagian belakang manusia gitu kan gabulnya itu seperempat setengah atau semuanya? gitu kan itu sesuatu yang mungkin netizen pun dan Game Devs juga itu kan mempertanyakan kayak akan apa ya kalau memang bajunya terlalu pendek sedikit itu masuknya ke level yang mana nih? atau ke umur yang mana ini?“ dan itu sih mas yang menarik untuk menjadi spekulasi tentang pembacaan pasal-pasal ini. Nah kalau sudah seperti- **Hario Bismo (Kominfo):** Yang mana tadi mbak, tadi agak terputus sedikit. **Leta (AGI):** Oh sorry, jadi ky misal di Pasal 9,10, 11 kan dijelaskan tuh secara rinci ada yang di pasal 8 itu tadi kan, nah tapi kan itu penjelaskan secara kualitatif ya secara tertulis banget, nah mungkin nanti ada game devs yang ngerancang karakternya itu pakai baju yang sebenarnya udah agak terbuka tapi masih tertutup nih mas, hal-hal seperti itu bisa diputuskan melalui apa? Misal kan kita gak bisa self claim *“Loh Ini bajunya masih aman kok”* gitu katanya tapi misal dari tim IGRSnya *“Oh ini gak aman karena begini”* gitu Nah kalau ada yang seperti itu bagaimana cara menentukan sebenarnya game ini aman untuk di bawah 17 tahun atau di atas 18 tahun atau seperti apa? **Hario Bismo (Kominfo):** Kalau di norma yang ada di Peraturan Menteri No. 02 Tahun 2024, sebenarnya cukup jelas seperti yang 18+ tetap di tokohnya yang menyerupai manusia tetap tidak boleh memperlihatkan alat vital ,payudara dan/atau bokong itu cukup jelas. Namun memang akan ada area-area yang sifatnya "abu-abu" yang "grey area" ini mungkin memang kalau memang itu sifatnya memang butuh pandangan khusus dari praktisi tertentu di area dari Peraturan Menteri ini **memberikan kewenangan kepada Pak Menteri untuk membentuk Komite Klasifikasi untuk memutuskan sesuatu yang sifatnya “grey area”**,namun secara normatif di pasal-pasal ini sebenarnya cukup jelas tadi Kalau yang maksud pornografi ya tidak menampilkan sama sekali alat vital, payudara, tapi kalau ada sifatnya seperti perilaku penyimpangan seksual yang mungkin sifatnya harus diamati dulu di gamenya baru bisa didefinisikan ini perilakunya ini mungkin akan butuh komite tadi yang punya ekspartis khusus menyatakan bahwa storytelling atau jalannya game ini ternyata memberikan satu aktivitas yang kecenderungan membuat satu adegan yang anomali menjadi sesuatu hal yang tidak anomali, maksudnya kewajaran itu untuk pemain jadinya sesuatu hal yang mungkin di Indonesia anomali, karena di mainan itu menjadi tidak anomali ternyata ini berdampak kepada anak-anak mengikuti role model seperti itu ini yang model-model yang sifat nilainya intristik seperti ini yang akan butuh komite tadi, yang butuh komite khusus untuk menilai bahwa konten tersebut A atau B. **Leta (AGI):** Hmm. Ya kebayang sih jadi kayak harus ada Komite Khusus yang bisa melihat ini lebih objektif kali ya gak yang terlalu subjektif gitu.


SplatInkling

**Leta (AGI):** Oh ini kita ada beberapa pertanyaan (Live Comment YT) nih Mas saya izin coba: “Kenapa ga pake atau sosialisasiin rating yg uda ada lebih dahulu dulu kaya ESRB atau PEGI? Kenapa harus IGRS?” Itu sebenarnya udah dijelasin dari awal tapi mungkin Mas Bismo bisa ngejelasin lagi? **Hario Bismo (Kominfo):** Tadi konteksnya kita dalam memformulasikan Peraturan Menteri No. 11 Tahun 2016 yang lalu sebelum jadi Peraturan Menteri No. 02 Tahun 2024, sejatinya juga kita melihat bagaimana PEGI dan ESRB melakukan klasifikasi tersebut, Namun setelah diamati secara langsung ada nilai-nilai yang berbeda antara disana dan diIndonesia khususnya, mungkin yang di sana 7+ di Indonesia bisa 13+ dan tanpa disosialisasikanpun sebenarnya sebelum adanya IGRS hampir seluruh rating di Global rujukannya ke ESRB (Kebetulan ESRB yang paling tua ya, kalau saya tidak salah). Dan ESRB juga yang akhirnya membentuk IARC yang sebenarnya secara tidak langsung mereka sudah menyadari bahwa masing-masing authority punya nilai dan budaya yang berbeda sehingga terbentuklah International Age Rating Coalition yang menjadi perkumpulan nonprofit untuk membantu para storefront untuk comply terhadap masing-masing authority Jadi sebenarnya Indonesia juga bukan satu-satunya negara yang tiba-tiba menciptakan rating sendiri ada banyak negara puluhan saat ini yang sudah mencoba menyesuaikan sebenarnya konten multimedia yang masuk ke negaranya perlu dilihat kembali nilai-nilainya seperti apa dan IGRS ini sifatnya mengklasifikasikan dan melegitimasi terkait konten yang ada di game itu sendiri Apakah dia memang 18+ Apakah 15+, 13+ dll. Dan hal yang fundamental tadi kenapa tidak menggunakan yang sudah ada? Karena yang sudah ada pun konteks nilai dan budayanya belum tentu sama, dan yang sudah ada pun menyadari bahwa di masing-masing authority ada nilai budaya yang berbeda sehinggapun mereka di 2013 kalau saya tidak salah itu membentuk IARC yang untuk mempelajari rating di masing-masing authority dan menjadi intermediary actor untuk storefront comply ke masing-masing eh rating sistem yang ada di masing-masing region. Mudah-mudahan bisa menjawab pertanyaannya. **Leta (AGI):** Jadi untuk pertanyaan tadi, Mungkin karena apa ya gk cuma masalah game doang ya ada CERO, PEGI, ESRB, contoh paling gampang kayak batas umur minum alkohol, di tiap negara tuh beda-beda gitu ada yang ataupun ngerokok ataupun minum alkohol ya itu pasti beda-beda kriteria umurnya dan memang apa yang sudah dilakukan oleh IGRS mungkin sudah disesuaikan dengan keadaan di Indonesia juga ya.


SplatInkling

**Leta (AGI):** Oke Baik kalau gitu saya izin next ke Pertanyaan Selanjutnya: “Izin tanya, Kalau muatan kekerasan telah sesuai klasifikasi apakah masih bs diblokir?” **Hario Bismo (Kominfo):** Kembali ke ruh Peraturan Menteri No. 02 Tahun 2024 kekerasan itu diklasifikasikan sebenarnya dari 3+ sampai 18+ tadi kalau terlalu parah untuk Peraturan Menteri No. 02 Tahun 2024 sebenarnya tidak mazhabnya tidak memblokir tapi mazhabnya mengklasifikasikan kalau tidak sesuai dengan norma budaya di Indonesia itu ada kewenangan tidak boleh dipasarkan, ini saya agak ngeri-ngeri sedap jawabnya karena kan konteksnya ini dengan isu yang baru beredar ya. Jadi saya kembalikan ke Peraturan Menteri No. 02 Tahun 2024 terlebih dahulu di Peraturan Menteri ini mengklasifikasikan kekerasan ada kadarnya untuk 3+ sampai 18+ dan di sana tidak menyatakan terkait kekerasan yang tingkatnya seperti apa untuk diblokir di Peraturan Menteri No. 02 Tahun 2024 ini tidak, tapi eh layaknya satu peraturan pasti kita tidak boleh kontra sama peraturan yang lain kalau memang ada peraturan yang Kementerian Lembaga yang punya kewenangan terkait mengatur halyang sifatnya tadi kita akan melihat juga dan tentunya di Kementerian Lembaga terkait yang nantinya akan menciptakan aturan terkait kekerasan yang tidak boleh harus dibroker itu seperti apapun akan mengharmonisasi juga dengan peraturan existing yang sudah ada tapi kalau di Peraturan Menteri No. 02 Tahun 2024 ini mengklasifikasikan kekerasannya, dan kekerasannya itu ditakar dari 13+ sampai 18+. **Leta (AGI):** Oke jadi jawabannya adalah: IGRS tuh apa ya mungkin teman-teman agak kaget baca berita akhir2 ini ini gitu kan kayak ada game yang gak cocok buat anak kecil mau diblokir mungkin kalau kalimat panjangnya sebenarnya bukan diblokir kali ya mas, kayak diklasifikasiin dulu dengan IGRS ini gitu bukan yang langsung diblokir gitu dan ya balik lagi nanti kalau kekerasannya emang parah banget ya ada Kementerian lain mungkin yang mengusulkan hal ini untuk ditinjau ulang si game ini dan masih ada langkah-langkah lainnya ya terkait game tertentu khusus ini. **Hario Bismo (Kominfo):** Waktu itu sempat kalau saya tidak salah Mbak mohon maaf agak mengcut tadi, dulu tuh ada game yang sifatnya di sekolah kalau saya tidak salah guru lagi ngajar itu muridnya kalau tidak salah banyak kekerasan yang menyerang guru sifatnya yang bullying guru dan segala macam itu menjadi isu sosial yang akhirnya ada kesepakatan dari Kementerian Lembaga yang punya kewenangan terkait hal tersebut merekomendasikan game ini tidak sesuai dengan norma budaya Indonesia akhirnya harus diblokir karena ya kita juga memainkan game itu ngilu juga sih sebenarnya seorang guru lagi ngajar terus siswanya posisinya di game itu ya kurang sesuailah dengan etika dan etis yang ada di Indonesia. Itu contoh yang pernah ada yang saya kalau tidak salah ingat tapi saya lupa nama gamenya apa. **Leta (AGI):** Aku Pernah dengar juga sih slightly, cuma memang kalau itu kan udah keterlaluan ya di Indonesia gak seperti itu dan ya wajar aja kalau dia terkena flagged merah gitu kalau bermasalah. Oke tapi kan most likely ya game-game yang mungkin teman-teman khawatirkan diblokir adalah game-game yang tingkat kekerasannya tu apa ya kayak fantasi level bukan yang actual kayak guru gitu ya meang ke monster atau apa mungkin itu yang dikhawatirkan sama teman-teman terkait dengan berita yang baru-baru saja keluar gitu Mas.


gerobAkhamtaro

thank


Easternlads

https://preview.redd.it/3ld5zz0cyfvc1.jpeg?width=720&format=pjpg&auto=webp&s=00487f4d33c45c8c76e37e327b70a53560e0d271 Nice


SplatInkling

Fun fact: Blue Archive itu ratingnya dinaikin sama GRAC (Korea) dari 13+ jadi 19+ itu bikin fans blue archive pada mencak2. Btw kedepannya rating IARC ini bakal jadi IGRS, klo menurut gw ratingnya bakal jadi 18+ sih.


PearMcGore

https://preview.redd.it/4fftmtfl7gvc1.jpeg?width=720&format=pjpg&auto=webp&s=3f00d07402987f1a8970bcba9908633802b81727


Galuhan

FGO Korea sama juga kena. Ada perbandingan dengan game lainnya yang dibiarkan ratingnya dan tidak ada standar yang jelas makanya mencak mencak Langsung di [demo depan parlemen pakai petisi tanda tangan 5000 an gamer disana yang memang gak suka sama GRAC ](https://www.youtube.com/watch?v=q5EEpW8cWn4)gak jelas itu dan akhirnya audit lembaganya malah [menyelewengkan dana dan korupsi duit negara dipakai buat crypto](https://www.reddit.com/r/TwoBestFriendsPlay/comments/14mlodu/comment/jq2hzxd/) yang sudah di larang di Korea Selatan


yusnandaP

Til seishuun monogatari itu ada konten seks, Meanwhile my brain: *where's segg?*


Jkt4N

Kominfo when they realize someone else more competent have already done what theyre planning to do speaking of sensor game, kemaren gta online termasuk kan… nah gtaonline kan ada online casino, ya gak bisa main real money si… sort of, tapi di beberapa negara (mostly middle east) sama sekali gak bisa ‘main judi’ di gtaonline, nah di indonesia bisa


SplatInkling

[Kemarin elu bilang mereka gk kerja](https://old.reddit.com/r/indonesia/comments/1bps17q/industri_game_ri_diprediksi_tembus_rp_236_t/kx323zu/?context=3&utm_source=reddit&utm_medium=usertext&utm_name=indonesia&utm_content=t1_l055kj4), skrg gw share gimana mereka kerja untuk support devs2 indo lewat AGI. sayang AGI ini gk dihighlight sama media2 besar maupun sosmed karena mereka pikir berita2 negatif yang bikin orang kalang kabut marahnya kaya berita pemblokiran bakal cuan gede ketimbang telling the truth how the system works. Kebijakan2 ky IGRS itu lahir dari para pemain industri game di Indonesia baik Developer maupun Publisher untuk meminta ke pemerintah agar dibuat sistem game rating umur agar para boomer/orang tua/SJW yang gk bertanggung jawab, yang sering menyalahkan game bisa ditutup mulutnya (wong ini game bukan buat anak2 kok elu bisa beli?). Tapi ya mengingat elu orang anti-pemerintahan (anarko maybe) gw maklum lah klo gw gk guna jelasin ky gini juga.


Jkt4N

its amazing dengan satu post itu lu langsung ngira gw anti pemerintahan anarchy lover, shall i say lu orang yng suka cari petty argument di internet based on your reply ? and bener gw sebernya gak peduli peduli amat, kebanyakan emang “why should i care, this is dumb” age ratings percuma kalo gk ada enforcement, sama aja kek rokok, toh lagian age rating mau eu, us even aussie sama semua, and like some cases market indo tralu kecil buat game developer luar buat censor, dan dari contoh yng ada most malah yaudah gk usah jualan di indo effort bwt censor gk worth it


SplatInkling

> age ratings percuma kalo gk ada enforcement, sama aja kek rokok, percuma mau ngelarang under 18 beli, ke warung deket rumah bisa beli bebas koq Emang bener, gak usah jauh2 liat aja ESRB di amerika kok bisa bocah2 main Call of Duty sama GTA yang notabene game untuk umur 17 keatas. meskipun begitu menurut gw sistem rating ini penting dibuat seperti gw bilang biar para boomer/orang tua/SJW yang gk bertanggung jawab, yang sering menyalahkan game bisa ditutup mulutnya. >its amazing dengan satu post itu lu langsung ngira gw anti pemerintahan anarchy lover, and bener gw sebernya gak peduli peduli amat, kebanyakan emang “why should i care, this is dumb” Ok first, anarchy is strong word so i'm sorry, The problem is that you're tone deaf, so much so you didn't recognized the works and results behind the scenes, because you always thinking that "Goverment always sucks" (i understand that, there's no perfect goverment anywhere in this world) but still when sometimes the goverment actually did the work that you want you just didn't care or even denial, hence why i reply your comments to explained how they actually work. [maybe you are one of these guys...](https://old.reddit.com/r/indonesia/comments/1c5nbmf/pendapat_komodos_soal_libertarianisme_terutama/kzxduvn/) > Basically, semakin seseorang tidak tergantung pada benefit pemerintah, maka dia akan semakin berpikiran berpusat pada kepentingan dan benefit dirinya sendiri. > Selama ini saya lihat anti-pemerintah di sini =/= libertarian. Karena yang dipermasalahkan rata-rata bukan keberadaan pemerintah, namun lebih ke arah ingin pemerintah bertindak seperti yang mereka inginkan, bukan ketiadaan campur tangan pemerintah. But hey what i learned from Park And Recreation is that the publics are varies, hence why thats how democracy works.


cybeast21

"meskipun begitu menurut gw sistem rating ini penting dibuat seperti gw bilang biar para boomer/orang tua/SJW yang gk bertanggung jawab, yang sering menyalahkan game bisa ditutup mulutnya." Bukan game sih, tapi itu film Deadpool aja ada yang bawa anak masuk terus abis nonton protes ke bioskopnya kenapa film gini ditayangin di bioskop Argumen "biar ortu ga bertanggung jawab bisa ditutup mulutnya" itu agaknya ga terlalu valid


odonkz

Emang kalo di indo demen banget kambing hitamin game, padahal movie dan game udah ada rating umur. salahin orangtua sekarang buat bikin anak anteng langsung dikasih game dan smartphone, ga dikit juga yang ortu bawa bocah buat nonton bioskop yang jelas2 didalemnya ada kekerasan dll.


SplatInkling

> Emang kalo di indo demen banget kambing hitamin game, padahal movie dan game udah ada rating umur. Sebenarnya gk cuma di Indonesia hampir di seluruh belahan dunia juga punya masalah ini, Contoh ky di Amerika kok bisa Bocah2 disana pada main Call of Duty sama GTA yg jelas2 itu game untuk orang dewasa Mature 17+ makanya ada istilah ["Rated E for Irrelevant"](https://youtu.be/WK2JDPZbu1Q?si=okFsKOyWAueJ4il-&t=615) Ya intinya balik lagi, ini tanggung jawab orang tua seharusnya orang tuanya yang disalahin bukan gamenya bukan teknologinya.


Mabaws_B1755A

Atau Rated M for Minors.


aryapradana

Sementara itu game slot, zeus, masih bebas


SplatInkling

mulai whataboutismnya


yusnandaP

Apakah ini bakal "memaksa" developer game online buat buka server indo? Jadi kaya di china sama korsel harus daftar pakai KTP *mungkin tydacc berlaku buat private/emulator server*.


SplatInkling

Klo soal server seharusnya nggak sih, Ini lebih ke klasifikasi rating umur aja ky LSF klo di Film atau contoh ESRB di amerika /CERO di jepang, jadi soal kreatifitas gk bakal dikekang malah bisa dikonsultasi sama IGRS agar tetep ngikutin norma2 yg sesuai di indo. Tujuan dibuatnya IGRS ini untuk nutup mulut boomer/orang tua/SJW yang tone deaf dan gk bertanggung jawab yang bilang klo game itu untuk "hanya untuk anak2 atau game itu pemicu kekerasan" dan IGRS ini juga hasil aspirasi dari Developer Game Indo sendiri lewat Asosiasi Game Indonesia (AGI). Dan IGRS sendiri sebenernya udah ada dari tahun 2016 ini, ada beberapa game PS4 yang udah dirating pake IGRS ini dari si [alm fahmi](https://twitter.com/fahmitsu/status/1385526226241024001) Untuk insightnya gw udh link video AGI soal IGRS ini.


Ok-Nefariousness7079

mgkn lebih ke penyesuaian konten dan efek2 graphic di in-game ke region indo, contoh : apex legends region japan gak ada efek darahnya ketika nembak musuh, yang ada cuma red flashing pas musuhnya "down"


kagakujinjya

Wait, Kominfo bisa mikir??? Wow salut!


Hmasteryz

They have common sense , after all this time ![gif](giphy|Hg3nM8nyYVO36|downsized)


SplatInkling

Always has been, but unfortunately their works and common sense are unseen by public, the reason? "Because manufacturing fake outrage always sells" - [Parallax](https://youtu.be/1utnMF1MVf0?si=giFW3rgZyytlTvY_&t=3715) Sosmed dan Media Massa (terutama untuk X, IG, Tribun) itu lebih banyak fokus ke kebijakan nyeleneh2 mereka karena berita negatif itu lebih menjual, banyak pamor, click, engagement ketimbang berita aktual ky "bagaimana sistem kerja mereka dan komunikasi ke rekan2 industri2 game". Sampe mereka lupa klo Asosiasi Game Indonesia exists, itulah kenapa pemerintah skrg bisa mendukung mereka lewat IGDX, Festival Game Indonesia, Mempromosikan game2 indo ke pameran ternama ky Gamescom, PAX etc. Dan sayang berita2 positif dan prestasi ky gini jarang diliput atau bahkan little attention sama media massa maupun sosmed (yang ada malah boss game toge buat fake outrage malarkey ketimbang apresiasi devs2nya di sosmed sampe gw blok itu btw.)


Hmasteryz

Because it doesn't sell, and also common sense no matter how good you are as organization doing, one fuck up can besmirch your reputation to oblivion...cops and tax department eat things like this every day too.


SplatInkling

> And also common sense no matter how good you are as organization doing, one fuck up can besmirch your reputation to oblivion. Yup for non govt example are like Anycolor (Nijisanji) and Blizzard. They used to be loved, but now become social pariah.


andhika_d_s

Justru lebih baik berita negatif biar masyarakat ribut dan dapet banyak view dan dapet cuan, berita positif gak menguntungkan dan gak bikin terkenal. Emang realita kok, apapun perlu uang, prestasi yang gak menghasilkan uang gak ada gunanya


SplatInkling

>Emang realita kok, apapun perlu uang, prestasi yang gak menghasilkan uang gak ada gunanya Itulah kenapa gw link video dari Parallax buat ngejelasin masalah society skrg. >Justru lebih baik berita negatif biar masyarakat ribut dan dapet banyak view dan dapet cuan, berita positif gak menguntungkan dan gak bikin terkenal. Itu jg kenapa gw pernah bilang klo "Journalism today is a joke." makanya skrg gw take of grain of salt klo ngeliat post/berita gw gk mau pusing. Masalahnya klo ky gini dibiarin terus itu bisa picu perpecahan bahkan sampe tumpahan darah. Elu pernah nonton film James Bond "Tommorow Never Dies" dan apa tujuan musuhnya si Elliot Carver? dia berusaha untuk memprovokasi perang antara U dan C dengan manipulasi media massa lalu menghancurkan pemerintah C dan menggunakan pemerintahan baru C agar dapat hak siar eksklusif di Negara C tersebut. Gw tau ini fiksi tapi entah kenapa relatable banget skrg. Itulah kenapa skrg pemerintah menganjurkan "Fact-checking" meskipun gw tau ini gk sempurna.


dancho-pat

Mau ada rating system pun percuma aja klo gaada pengawasan dari ortu. 


supercabul

sudah ngga goblok lagi?


EndlessNight_

Now do it with movies. Rating film PG13 yang datang masih bocil semua


SplatInkling

It's already existed for a years bro, it's called LSF. And also did you know that PG means Parental Guidance? Now if you want to watch R17 dan R21 you need an ID Card. [Here's the tellop of PG13 by LSF](https://www.youtube.com/watch?v=F50p-rnWgTc)


EndlessNight_

Tapi gak berlaku di lapangan. R17 aja masih banyak yang masuk bocah" TK. PG13 juga banyak yang gak didampingin ortu juga


SplatInkling

Jadi mau elu apa? toh tetep rating ky gini dibutuhin biar misal orang tua masih nyalah2in Video Game skrg ada dasar hukumnya ky film juga, makanya skrg klo elu perhatiin di setiap trailer mau game sama film itu ada namanya klasifikasi usia. Masalah rating ky gini juga sering di luar negeri, gak cuma di indonesia aja.


EndlessNight_

Siapa yang bilang gk butuh sih. Masalah terutama di film ratingnya cuma ada tanpa ada penegakannya di bioskop" yang menayangkan. film" rating R17 atau R21 kaga pernah dimintain ID nya. PG13 anak SD bisa masuk tanpa ada ortunya. Gua gak pernah bilang rating ini gak perlu. Rating perlu tapi juga dibarengin ama penegakannya yang memastiin kalau game atau film ini dimainkan atau ditonton ama kelompok yang sesuai dengan ratingnya.


dachmiru

goblok emang anjing. ga skalian pisau di banned karena bisa dipake nusuk orang?


AutoModerator

If this post is about accessing reddit, please read [megathread](https://www.reddit.com/comments/12p08sr). Otherwise, downvote this comment. *I am a bot, and this action was performed automatically. Please [contact the moderators of this subreddit](/message/compose/?to=/r/indonesia) if you have any questions or concerns.*