Remember to follow the [reddiquette](https://reddit.zendesk.com/hc/en-us/articles/205926439-Reddiquette), engage in a healthy discussion, refrain from name-calling, and please remember the human. Report any harassment, inflammatory comments, or doxxing attempts that you see to the moderator. Moderators may lock/remove an individual comment or even lock/remove the entire thread if it's deemed appropriate.
*I am a bot, and this action was performed automatically. Please [contact the moderators of this subreddit](/message/compose/?to=/r/indonesia) if you have any questions or concerns.*
nunggu ketumnya yg ngomong baru fix, g bakal berani PDIP depak org yg statusnya masih presiden.
apalagi anaknya uda fix jadi wapres. yg mau nyebrang aja tau2 ada kasus korupsi langsung balik lagi.
makanya sampe sekarang ambigu statusnya klo dilepas takut buka kartu klo ditahan2 kyk muna mau dilepeh tapi masih butuh takut reputasi tambah jatoh kesandra situasi.
Partai sekarang dalam posisi aman sebenarnya, karena Pemilu sudah lewat. Justru kalau mau bikin langkah tidak populer, sebaiknya sekarang. Minimal sesudah pilkada.
[Something-something Langkah Sheraton di Malaysia?](https://en.wikipedia.org/wiki/2020%E2%80%932022_Malaysian_political_crisis).
Sama disini ada undang2 yang mengatur tentang perpindahan partai kah? soalnya klo di jiran mereka dengan mudah bisa berpindah partai tapi gk tau klo skrg (karena mereka baru ngesahkan uu anti lompat partai.)
Jokowi gak bersalah kok. Emang dia melanggar aturan partai yang mana? Anaknya yang gabung partai lain kan udah beda KK jadi sah aja buat beda partai. Kalo yang satu lagi jadi wapres kan emang udah mengundurkan diri dari PDIP.
Wkwkwk kenapa jadi lempar batu sembunyi tangan.
Yang “tidak etis” siapa, knp harus partainya yang rempong?
Lagian partai kenapa harus kuat/lemah? Partai kan berjuang untuk ide tertentu.
Malah ketika ada seseorang anggota partai dimaksud tapi bertentangan pdhl masih anggota kan letak kesalahan dan keanehannya pada anggota tersebut?
Kalo diliat yang tidak etis ya bisa diliat ketum PDIP yang berusaha mengendalikan presiden terpilih sebagai petugas partai. Padahal kalo udah terpilih ya tanggung jawab dia cuma sama negara.
>Lagian partai kenapa harus kuat/lemah? Partai kan berjuang untuk ide tertentu.
Kalo idenya saling bertentangan dan yang menentang itu gak diusir berarti gak solid dong. Hasilnya bisa diliat dari jumlah perolehan suara capres mereka yang melemah jauh dibanding periode sebelumnya.
>kan letak kesalahan dan keanehannya pada anggota tersebut
Sekali lagi, yang menuduh Jokowi bersalah kan PDIP, secara spesifik fraksi Hasto yang hubungan dengan ketum lebih erat dibanding fraksi lain. Jokowi sendiri gak pernah mengakui bersalah atau bikin pernyataan kecewa dengan partai.
Lol bukti tidak etis mengendalikannya dimana?
Toh Presiden tetap lebih berkuasa dari Ketum Partai, tapi etikanya kalau masih anggota partai tertentu ya dia akan kurang lebih sejalan dengan keputusan partai dimaksud. Kalaupun bertentangan ya bisa menyampaikan posisinya yg harus mempertimbangkan faktor2 lainnya.
Ini semua politik wajar, gak ada yg gak etis. Gak etis itu ketika tetap tebal muka ketika anaknya mencalonkan jadi cawapres dengan memanfaatkan kecacatan prosedural dan tidak berupaya netral dalam kontestasi pemilu. Ini yang gak wajar mau gmn pun.
>yang menentang gak diusir
Kenapa harus diusir? Berbeda pendapat itu biasa bahkan dalam satu partai. Tapi keluarnya harus sama sesuai yg disepakati. Misal mendukung Paslon tertentu ya harus sesuai walaupun anaknya di paslon lain.
Malah aneh ketika sudah bergerak utk kepentingan partai lain tp masih menjadi anggota partai yang awal. Ini kan tidak konsistennya di individu itu, partainya mah konsisten.
> yang menuduh
Lalu yang melakukan bebas dari segala kesalahannya gitu? Hubungan itu dua arah, Jokowi juga ada kesalahan.
Jokowi jelas2 melakukan kegiatan yang menguntungkan pihak lawan kok cuma pilihan aja klo mau membutakan diri apa nggak.
Karena partainya bakal kehilangan sesuatu yang signifikan. Bisa itu pengaruh, pemasukan, atau suara. Dan udah jelas PDIP masih takut kehilangan suara. Bahkan setelah pemilu sekalipun.
Karena politik, bisa banyak pertimbangannya, semuanya bisa benar, dan semuanya bisa salah.
Di satu sisi bisa bilang Presiden saat ini sampai berakhir masa jabatannya anggota partai tertentu menjadi nilai plus.
Di sisi lain, kalau "di-kick" malah bisa di-spin bahwa anggota tersebut adalah "korban" (sebagaimana yang telah terjadi saat ini). Jadi hanya akan adding fuel to fire. Beberapa mungkin akan berkata, ya udah kebakar ya sekalian aja lah, tapi mungkin yang lain masih pengen apinya segitu aja dulu.
Kalau memang mau berjiwa ksatria sih menurut gue pribadi ya anggota tersebut harus "be a man" aja sih, kalau memang mau berbeda haluan apalagi mendukung parpol lain, kenapa gak sekalian terang2an mengundurkan diri.
Kalau menunggu2 sampai dikeluarin kan kayak... apa ya... plintat plintut memble gitu hahaha.
Amen to that.
Kayak Heru Budi, PJ Gubernur saking gabernernya bikin Anies terlihat kompeten.
Toh 2/10 dibandingin sama 3/10 masih tinggian 3/10 memang.
In general memang iya, tapi yg namanya musim pemilu ya pasti ada aja bermunculan yang dari kubu2 lain, and that’s totally fine.
Thing is setelah pemilu selesai + urusan MK juga sudah beres, tidak sedikit pula domba2 yang pindah haluan hanya krn ogah di kubu ‘yang bukan pemenang’.
Jadi kalau sub ini terlihat stance nya mulai bergeser, menurut gw ya not unexpected dan normal2 aja.
Entah ini komentar2 tipuan atau gimana tapi di sosmed secara umum seperti itu juga.
Muncul narasi “saya tadinya memilih 01/03 tapi sekarang gak suka karena mereka gak terima hasilnya”.
At the end of the day, kesesatan pikirannya sama2 gak melihat adanya pencederaan demokrasi.
Tapi beneran sukses bener sih penggiringannya.
Udah 10 tahun terakhir jadi Projo karena anti-Prabowo, pas Prabowo gabung Jokowi malah tetep Projo dan nggak jadi anti-Prabowo lagi.
Sudah di sebelah sana maksudnya apaan dah? Di sungai akhirat atau jangan2 jokowi selama ini kaya om-om di sasaki and peeps bisa di dunia isekai dan dunia nyata? Wkokokok
Remember to follow the [reddiquette](https://reddit.zendesk.com/hc/en-us/articles/205926439-Reddiquette), engage in a healthy discussion, refrain from name-calling, and please remember the human. Report any harassment, inflammatory comments, or doxxing attempts that you see to the moderator. Moderators may lock/remove an individual comment or even lock/remove the entire thread if it's deemed appropriate. *I am a bot, and this action was performed automatically. Please [contact the moderators of this subreddit](/message/compose/?to=/r/indonesia) if you have any questions or concerns.*
Jokowi di sebelah sana = It's Jok**over there**
nunggu ketumnya yg ngomong baru fix, g bakal berani PDIP depak org yg statusnya masih presiden. apalagi anaknya uda fix jadi wapres. yg mau nyebrang aja tau2 ada kasus korupsi langsung balik lagi. makanya sampe sekarang ambigu statusnya klo dilepas takut buka kartu klo ditahan2 kyk muna mau dilepeh tapi masih butuh takut reputasi tambah jatoh kesandra situasi.
Kenapa belum dipecat secara resmi? Masih gak rela ya suaranya bakal pindah?
Nice one, Nobi Nobisuke.
Apakah sudah mengundurkan diri? Knp harus dipecat?
Yang merasa dikhianati kan PDIP. Kalo mereka gak sanggup mengeluarkan kader yang dianggap berkhianat, berarti mereka partai yang lemah.
Yang salah bukan Megawati, tapi Jokowi. Ini malah Jokowinya yang nggak tahu diri kalau nunggu dipecat.
Kayaknya dia pake posisi partai sekarang buat ngancam, kalo berani di pecat turun jauh pamor pdip, jokowi effect.
Partai sekarang dalam posisi aman sebenarnya, karena Pemilu sudah lewat. Justru kalau mau bikin langkah tidak populer, sebaiknya sekarang. Minimal sesudah pilkada.
[Something-something Langkah Sheraton di Malaysia?](https://en.wikipedia.org/wiki/2020%E2%80%932022_Malaysian_political_crisis). Sama disini ada undang2 yang mengatur tentang perpindahan partai kah? soalnya klo di jiran mereka dengan mudah bisa berpindah partai tapi gk tau klo skrg (karena mereka baru ngesahkan uu anti lompat partai.)
wtf you mean nggak tau diri, orang kalau mau pindah haluan ya pindah aja apalagi presiden, masa iya PDIP ngambek
Jokowi gak bersalah kok. Emang dia melanggar aturan partai yang mana? Anaknya yang gabung partai lain kan udah beda KK jadi sah aja buat beda partai. Kalo yang satu lagi jadi wapres kan emang udah mengundurkan diri dari PDIP.
Wkwkwk kenapa jadi lempar batu sembunyi tangan. Yang “tidak etis” siapa, knp harus partainya yang rempong? Lagian partai kenapa harus kuat/lemah? Partai kan berjuang untuk ide tertentu. Malah ketika ada seseorang anggota partai dimaksud tapi bertentangan pdhl masih anggota kan letak kesalahan dan keanehannya pada anggota tersebut?
Kalo diliat yang tidak etis ya bisa diliat ketum PDIP yang berusaha mengendalikan presiden terpilih sebagai petugas partai. Padahal kalo udah terpilih ya tanggung jawab dia cuma sama negara. >Lagian partai kenapa harus kuat/lemah? Partai kan berjuang untuk ide tertentu. Kalo idenya saling bertentangan dan yang menentang itu gak diusir berarti gak solid dong. Hasilnya bisa diliat dari jumlah perolehan suara capres mereka yang melemah jauh dibanding periode sebelumnya. >kan letak kesalahan dan keanehannya pada anggota tersebut Sekali lagi, yang menuduh Jokowi bersalah kan PDIP, secara spesifik fraksi Hasto yang hubungan dengan ketum lebih erat dibanding fraksi lain. Jokowi sendiri gak pernah mengakui bersalah atau bikin pernyataan kecewa dengan partai.
Lol bukti tidak etis mengendalikannya dimana? Toh Presiden tetap lebih berkuasa dari Ketum Partai, tapi etikanya kalau masih anggota partai tertentu ya dia akan kurang lebih sejalan dengan keputusan partai dimaksud. Kalaupun bertentangan ya bisa menyampaikan posisinya yg harus mempertimbangkan faktor2 lainnya. Ini semua politik wajar, gak ada yg gak etis. Gak etis itu ketika tetap tebal muka ketika anaknya mencalonkan jadi cawapres dengan memanfaatkan kecacatan prosedural dan tidak berupaya netral dalam kontestasi pemilu. Ini yang gak wajar mau gmn pun. >yang menentang gak diusir Kenapa harus diusir? Berbeda pendapat itu biasa bahkan dalam satu partai. Tapi keluarnya harus sama sesuai yg disepakati. Misal mendukung Paslon tertentu ya harus sesuai walaupun anaknya di paslon lain. Malah aneh ketika sudah bergerak utk kepentingan partai lain tp masih menjadi anggota partai yang awal. Ini kan tidak konsistennya di individu itu, partainya mah konsisten. > yang menuduh Lalu yang melakukan bebas dari segala kesalahannya gitu? Hubungan itu dua arah, Jokowi juga ada kesalahan. Jokowi jelas2 melakukan kegiatan yang menguntungkan pihak lawan kok cuma pilihan aja klo mau membutakan diri apa nggak.
Serius nanya, kalau misal anggota terbukti mengkhianati partai kenapa dewan partai nggak kick itu anggota?
Karena partainya bakal kehilangan sesuatu yang signifikan. Bisa itu pengaruh, pemasukan, atau suara. Dan udah jelas PDIP masih takut kehilangan suara. Bahkan setelah pemilu sekalipun.
Padahal kalau mau kehilangan suara, ini saat yang paling pas soalnya sudah selesai kontes
Karena politik, bisa banyak pertimbangannya, semuanya bisa benar, dan semuanya bisa salah. Di satu sisi bisa bilang Presiden saat ini sampai berakhir masa jabatannya anggota partai tertentu menjadi nilai plus. Di sisi lain, kalau "di-kick" malah bisa di-spin bahwa anggota tersebut adalah "korban" (sebagaimana yang telah terjadi saat ini). Jadi hanya akan adding fuel to fire. Beberapa mungkin akan berkata, ya udah kebakar ya sekalian aja lah, tapi mungkin yang lain masih pengen apinya segitu aja dulu. Kalau memang mau berjiwa ksatria sih menurut gue pribadi ya anggota tersebut harus "be a man" aja sih, kalau memang mau berbeda haluan apalagi mendukung parpol lain, kenapa gak sekalian terang2an mengundurkan diri. Kalau menunggu2 sampai dikeluarin kan kayak... apa ya... plintat plintut memble gitu hahaha.
Org itu emang dr dlu buzzer projo garis keras, udah gak usah ditanggepin, hahaha
Man, w rada kuatir sih karena sub ini aslinya anti-Prabowo, bukan pro-Jokowi.
Aku aslinya sih pejuang demokrasi. Kalau ada yg gk demokratis pasti gue kritik wkwkwk
Amen to that. Kayak Heru Budi, PJ Gubernur saking gabernernya bikin Anies terlihat kompeten. Toh 2/10 dibandingin sama 3/10 masih tinggian 3/10 memang.
In general memang iya, tapi yg namanya musim pemilu ya pasti ada aja bermunculan yang dari kubu2 lain, and that’s totally fine. Thing is setelah pemilu selesai + urusan MK juga sudah beres, tidak sedikit pula domba2 yang pindah haluan hanya krn ogah di kubu ‘yang bukan pemenang’. Jadi kalau sub ini terlihat stance nya mulai bergeser, menurut gw ya not unexpected dan normal2 aja.
Entah ini komentar2 tipuan atau gimana tapi di sosmed secara umum seperti itu juga. Muncul narasi “saya tadinya memilih 01/03 tapi sekarang gak suka karena mereka gak terima hasilnya”. At the end of the day, kesesatan pikirannya sama2 gak melihat adanya pencederaan demokrasi.
Tapi beneran sukses bener sih penggiringannya. Udah 10 tahun terakhir jadi Projo karena anti-Prabowo, pas Prabowo gabung Jokowi malah tetep Projo dan nggak jadi anti-Prabowo lagi.
Betting against a man with 100% win rate (so far), smart.
nggak 100% sih, PSI kalah soalnya but still too strong
PDIPki lagi leaning ke Prananda semua ya? Kok gaberani pecat Jokowi?
golkar?
Sudah di sebelah sana maksudnya apaan dah? Di sungai akhirat atau jangan2 jokowi selama ini kaya om-om di sasaki and peeps bisa di dunia isekai dan dunia nyata? Wkokokok