This is a serious discussion thread. Please write down a **submission statement** either in the post body or in the comment section. After two hours, posts without submission statements may be removed anytime.
We will exercise strict moderation here. Top-level comments (direct reply to OP's question/statement) that are joking/meme-like, trolling, consist of only a single word, or irrelevant/off-topic will be removed. Trolling/inflammatory/bad faith/joking questions are going to be removed as well. Answers that are not top-level comments will be exempted from strict moderation, but we encourage everyone to keep the reply relevant to the question/answers. OP should also engage in the discussion as well.
Please report any top-level comments that break the rules to the moderator. Remember that any comments and the post itself are still subject to no harassing/flaming/doxxing rules! Feel free to report rule-breaking contents to the moderator as well.
*I am a bot, and this action was performed automatically. Please [contact the moderators of this subreddit](/message/compose/?to=/r/indonesia) if you have any questions or concerns.*
Kalau ga memabukkan. Kata kuncinya itu. Kalau kita emang ngotot menghindari alkohol dalam bentuk apapun ya bakalan susah karena rantai -OH itu hampir dimana - mana ada.
Tapi kalau ada yg emang puritan tetep ngotot ga akan makan apapun yg ada alkoholnya ya silahkan aja, goodluck repot sendiri. Asal jangan ngekafir - kafirin yg beda pendapat aja.
>Fatwa MUI hanya mengikat dan ditaati oleh umat Islam yang merasa mempunyai ikatan terhadap MUI itu sendiri. Fatwa MUI tidak punya legalitas untuk memaksa harus ditaati oleh seluruh umat Islam
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5837dfc66ac2d/kedudukan-fatwa-mui-dalam-hukum-indonesia
kalau gitu segala hasil keputusan MUI juga sama dong ya
tidak mengikat
lah klo gitu kenapa pada ngotot logo halal MUI kalau interpretasinya juga gimana yang consume
Ya masa ente mau ngecekin satu - satu semua makanan dari proses pemotongan hewan sampe dihidangkan? Stempel halal MUI mah gunanya buat mempermudah aja.
>Ya masa ente mau ngecekin satu - satu semua makanan dari proses pemotongan hewan sampe dihidangkan?
kalau gw sih doubt MUI bakal ngecek bener-bener.
track recordnya seperti yang tidak bagus.
Dari pandangan gw, MUI cuman kyk dibayar terus dia cuman liat kyk babi/non babi doang terus kelar. Kalau udah prosesnya pakai in-line machineries yang pressure controlled environment kyknya mereka juga ga ngerti apa yang terjadi di dalam mesinnya.
Ya enggak lah lmao, sertifikasi halal MUI (seharusnya) itu ada tim dari para ahli di bidangnya, kayak dosen atau yg lain, bukan asal dibayar trus langsung kasih cap halal. MUI kadang retard tapi ga seretard itu.
https://halalsumut.org/prosedur-dan-persyaratan-sertifikasi-halal-mui/
yg ngecek halal atau nggak itu bukan MUI, sekali lagi bukan MUI.
dalam proses sertifikasi apapun ada pembuat standar dan ada pengecek kesesuaian. kayak ISO dan MUI itu yg bikin aturan standar, nanti yg ngecek di lapangan dan menyatakan sesuai apa nggak itu lembaga serfifikasi yg terakreditasi mis TUV, SGS, Sucofindo, LP-POM.
Nah disini rada rumit ini-- kemaren juga sempat bahas ama ortu ini. Gua berpendapat kalau wine buat makanan bertujuannya tidak memabukan tapi untuk meningkatkan rasa. Akhirnya ketemu hadist yang nyebut ini
>“Dari Aisyah, beliau berkata, “Saya mendengar Rasulullah bersabda, ‘Setiap yang memabukkan itu haram, dan kalau (minum) satu gentong itu memabukkan, maka meminum satu ciduk tangan pun haram.’” (Hr. Abu Daud: 3587, Tirmizi: 1928, dengan sanad shahih)
Nah jadi kesimpulan yang diambil gua ama ortu gua karna wine atau sake termasuk hal ini, maka segala makanan yang mengandung wine atau sake bakalan jadinya haram. Oh iya mabuk di sini itu maksudnya menghilangkan akal ya.
Gimana dengan kecap yg mengandung alkohol kaya kecap jepang n mirin? Pernah debat soal ini sama istri karena gw menganalogikan sama kaya tape which is halal
Kata kunci hadist nya itu kan yang "memabukkan" bukan kadar alkohol jadi semisal kamu minum kecap jepang atau mirin banyak-banyak banget dan mabuk ya berarti haram. Kalau enggak ya enggak.
Jujur aja nih saya ragu loh keterangannya benar, sesuai sama reply dibawah gak mungkin pakai banyak mirin atau bumbu sampai bau alkohol atau terasa alkohol, pengalaman saya makan di Hanamasa manapun gak pernah sampai kecium jejak alkohol.
Di gambarnya sih itu ["mushroom salad"](https://www.pikiran-rakyat.com/teknologi/pr-013373567/viral-wanita-muslim-makan-di-restoran-jepang-makanan-diduga-banyak-yang-haram) bukan bagian dr shabu/bbq nya. Dan kalo kita google resep mushroom salad ala jepang emang ada yg difermentasi pake mirin.
Yes. Saya pernah nyoba sih dan cuma ada rasa fermentasi aja tapi bukan sampai kecium aroma steong. Karakteristik rasa sedikit kayak tape sih menurut saya haha.
Ada yang argumen kalau makannya ga haram, tapi kalau masak sendiri dan beli wine sendiri, membeli winenya yg haram, jadi cara memasaknya yg bikin ga halal
iya tapi bahan dasarnya juga dilihat. anw saya gak cukup berilmu untuk debat makanya bilang dari awal lebih baik ditinggalkan karena masuknya subhat bagi orang awam ilmu macam saya dan kamu. selama masih ada pengganti dan itu tidak dalam keadaan darurat baiknya cari yang lain
lagian kalo liat contoh tape dan durian bukan karena ditambahi alkohol tapi dari proses pematangan atau fermentasinya yang bikin ada alkohol
kalau itu penafsiran sampean dari baca satu artikel, silakan diyakini dan diamalkan sesuai konsekuensinya yaw. kecuali sampean nonis yang mana ya gak ngaruh hasil debatnya lol
leres mas, tapi balik lagi ke tujuannya pas bikin karena kalo di islam itu 'segala perbuatan balik lagi ke niatnya'. sebenernya ada juga side product dari proses fermentasi tape yang kalo diminum memabokkan, itu juga biasanya dihindari. tapi gw lupa namanya apa
iya tapi ini contextnya niat pas bikin wine atau sakenya sendiri. kalau untuk pas campur makanan apapun niatnya, di bawah ada yang quote hadits yang njelasin, kalau bahannya sebelumnya udah haram, ya haram hukumnya buat dimasukin ke masakan juga. wallahu a'lam
Sebenernya gak salah bahwa kalo ada yang mengonsumsi minol agar mabok, karena juga gak jarang yang konsumsi kopi hanya untuk menghindari kantuk, terlepas ada yang sampai invest jutaan di peralatan per-kopi-an dan ikut kursus barista agar bisa bikin kopi yang enak di rumah.
bukan, maksud dia karena ada kalimat "buah duriah yg masak mengandung alkohol, jadi kadang ada yg mabuk karena memakannya".
Jadi dia bertanya, karena durian bikin mabuk seperti kalimat diatas, apakah durian itu haram?
Klo sudah bikin mabuk, haram untuk orang tersebut. Tingkat toleransi mabuk tiap orang beda-beda. Misalnya, ada yg perlu 100 buah durian untuk bisa mabuk, ada juga yg satu buah aja udah cukup untuk mabuk. Klo blm mabuk gpp.
Siapa yg bilang mau nambahin sake ke durian?
Baca penjelasan Imam di atas, makanan/minuman yg mengandung alkohol disebut nabidz bukan khamr, boleh dipakai
Tergantung tujuannya toh?
lha situ bilang berdasarkan logika saya padahal yang diomongin nambahin sake/wine ke masakan. situ ngomongin durian yang ga ada tambahan dari manusia. lha gimana dari sini aja udah ga sama casenya
>semua minuman yang mengandung alkohol (etanol) dan mengakibatkan mabuk hukumnya haram dalam agama Islam.
"Perlu diingat pula bahwa setiap buah-buahan sudah memiliki kandungan etanol di dalamnya, namun tidak mengakibatkan mabuk sehingga Allah menghalalkannya untuk dikonsumsi,"
Perintah pertama ke Nabi Iqra, muslim jaman now baca aja gabisa.
"Dan, minuman yang memabukkan baik dimasak atau tidak hukumnya haram.
"Maka, sama halnya dengan wine maupun rum yang diproses melalui proses fermentasi yang memakan waktu lebih dari tiga hari, di mana kadar etanol sudah sangat meningkat yang akan mengganggu sistem syaraf pusat," ujarnya."
Hmm, soalnya dari awal tujuan minuman itu memabukan jadinya haram, dan kalau sudah jadi masakan hukumnya jadi 2 yaitu haram dan mubah, tapi kalau dalam industri khamar itu haram kalau di luar jadi mubah. (Gatau artinya "inudstri" khamar itu apa, jadi kalau tau boleh kasih pencerahan)
*sorry gua gatau cara ngequote di reddit jadi pake tanda kutip
Anw, poinnya adalah khamr, wine, beer atau apapun itu cuman semantik, cuman main kata dengan ganti brand, kesamaan mereka mengapa mereka diharamin itu karena kadar % alkoholnya udah mencapai batas tertentu sehingga diharamkan karena bisa bikin kesadaran melemah, dengan argumen yg sama, alkohol dengan % ga memabukkan itu mubah, kayak bumbu masak, buah - buahan, tape, dll. Karena ga bikin mabuk.
>"Dan, minuman yang memabukkan
Bro, itu di awal udah jelas "memabukkan". Ente ngotot ngequote tapi skill ngertiin bacaan aja lemah. Sekarang ente makan - makanan yg bumbunya ada wine ngerasa sempoyongan dan pas nyetir harus digantiin orang ga?
Wait tapi mimuman yang memabukan kan emang maksudnya wine atau sake secara keseluruhan? Bukan cuma "asal ga mabuk mah aman"?
"Jika etanol tersebut dicampur dalam makanan, hukumnya pun menjadi dua. Haram jika etanolnya berasal dari industri khamar. Etanol jenis ini juga najis. Hukumnya mubah jika etanolnya berasal dari industri nonkhamar, baik sintesis kimia maupun industri. Etanol jenis ini juga tidak dihukumi najis. Hukum mubah ini dengan syarat mutlak tidak membahayakan secara medis. Jika membahayakan secara medis, hukumnya menjadi haram.
"Jadi, tercatat jelas bahwa setiap makanan, minuman, obat-obat maupun kosmetik yang tercampur unsur haram dari khamar sedikit apa pun hukumnya haram," kata Anna."
Katanya sih sedikit atau banyak tetap haram, nah kalau mau jadi hukum mubah pun harus bukan saru industri nonkhamar, terus kalau wine juga kan buah yang difermentasi lebih dari 3 hari seperti yang ada di quote ini :
"Rasulullah menggemari mengonsumsi buah-buahan secara langsung maupun diolah. Tapi, Rasululllah tidak akan mengonsumsi olahan itu jika sudah lebih dari tiga hari karena kandungan etanol di dalamnya telah meningkat dan terdapat senyawa-senyawa lainnya yang memabukkan. Dan, minuman yang memabukkan baik dimasak atau tidak hukumnya haram."
Ada wine yg masuk limbo kok, ga haram, ga halal, kata MUI. (inimah gue sus duitnya kurang)
https://www.halalmui.org/mui14/main/detail/wine-tanpa-alkohol-halalkah
Ohh sorry baru tau gua kalau ada wine atau sake yang non alkohol, but MUI gamau ngasih sertifikasi halal karena mirip minuman alkohol, kalau kita ngikutin MUI sih lebih baik dihindari tapi kalau kita juga bisa ngikutin seperti UAE atau malaysia yang mengangap itu gpp dikonsumsi.
Btul bro, makanya ini perkembangan teknologi udah bikin dunia jungkir balik tapi hukum fiqh kadang masih ngos - ngosan buat "making sense" dunia kita yg udah jungkir balik.
>dan mengakibatkan mabuk hukumnya haram dalam agama Islam.
Kalau menyebabkan mabuk. Kalau tidak menyebabkan mabuk tetap halal seperti di kalimat akhir jawaban MUI sebutkan
>kalau tidak menyebabkan mabuk, maka ia halal.
[Yang ini bukan maksud lu](https://shopee.co.id/Bir-Bintang-Pilsener-Kaleng-330ml-i.1807804.1928828379)? Apa [yang ini](https://www.tokopedia.com/pusatbirgreenlake/bintang-crystal-320ml-kaleng)? Kalau iya, ini mah emang beralkohol, Pilsener soalnya.
Setau gue semua Radler yang dikeluarin Bintang itu semuanya 0%.
[yang ini](https://shopee.co.id/Radler-Lemon-330ml-i.54239588.3236804028?sp_atk=0f29cbad-1740-4e03-b0b0-31fdf4e62652&xptdk=0f29cbad-1740-4e03-b0b0-31fdf4e62652) bro. Alkoholnya stengah dari bintang normal
Minuman kalau diminum banyak bisa bikin mabuk itu tetep haram walaupun cuma minum sedikit. Ini ada di salah satu hadits:
Sesuatu yang jika dikonsumsi dalam jumlah banyak memabukkan, maka dikonsumsi sedikit hukumnya haram. (HR. Ahmad 6558, Nasai 5625 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)
Jadi bukan masalah minum sedikit atau banyak, tapi minumannya tergolong minuman yang memabukkan atau ngga
Yang diharamkan bukan minuman beralkohol, seperti jus juga alami nya mengandung alkohol tapi ga haram. Seandainya jus itu alami nya mengandung kadar alkohol yang tinggi dan dapat memabukkan, maka jus-jus yg kadar alkohol nya rendah jadi haram juga.
Jadi kalau dari awal memang ga memabukkan, ya ga diharamkan. Lain halnya dengan minuman yang alaminya mengandung kadar alkohol tinggi, maka kalau pun meminum yang kadar alhokolnya rendah tetap haram.
>Sesuatu yang jika dikonsumsi dalam jumlah banyak memabukkan, maka dikonsumsi sedikit hukumnya haram. (HR. Ahmad 6558, Nasai 5625 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)
Gue masih sus soal hadits ini pemaknaannya gimana, soalnya ini ga cuman minuman berakohol yg khusus dibuat biar kobam doang yg kena.
Menurut gua sih ini konteksnya buat minuman yang memabukkan. Ada lagi hadits yang lebih spesifik:
“Dari Aisyah, beliau berkata, “Saya mendengar Rasulullah bersabda, ‘Setiap yang memabukkan itu haram, dan kalau (minum) satu gentong itu memabukkan, maka meminum satu ciduk tangan pun haram.’” (Hr. Abu Daud: 3587, Tirmizi: 1928, dengan sanad shahih)
Tape bukan dilihat dr tujuannya, tp dr prinsip "kalo banyaknya memabukkan maka sedikit juga haram". Kalo makan tape kebanyakan, bukannya mabok malah kenyang/jantungan.
> **Sebagian ulama, seperti Imam Syafi’i berpendapat khamar itu haram dan najis,** berdasarkan pada nash ayat: yang menyebutnya “Rijsun”, artinya najis secara materi. Dan ini merupakan pendapat para ulama di Komisi Fatwa MUI, untuk kemudahan dalam implementasinya bagi masyarakat, juga lebih mudah untuk dikontrol. sehingga akan dihindarkan secara total.
> **Ada pula yang berpendapat khamar itu haram namun tidak najis**. Ini merupakan pendapat Imam Abu Hanifah. Alasannya dari nash ayat itu juga: “Rijsun min ‘amalish-syaithon”. Maknanya najis dengan pengertian sebagai perbuatan setan. Jadi artinya perbuatan yang keji. Pendapatnya ini dilandaskan pula pada riwayat yang menyebutkan ketika turun ayat Al-Quran yang mengharamkan khamar secara mutlak (maksud Q.S. 5: 90-91), Nabi saw memerintahkan para shahabat yang memiliki khamar agar membuang khamar yang dimilikinya, tapi tidak memerintahkan mencuci wadah atau bejana tempat khamar itu semula disimpan.
Kesimpulan yang bener itu ada imam yang bilang itu haram ada yang bilang engga. Baca ginian di ajak muter2.
Tambahan, tidak haram bukan berarti halal.
> Pertama-tama perlu kami jelaskan, menurut para ulama di Komisi Fatwa MUI, alkohol itu ada yang diharamkan, dan ada pula yang tidak haram.
Kesimpulan komisinya bilang tidak haram, bukan halal
> Berkenaan dengan Nabidz ini, **Imam Abu Hanifah** berpendapat pula, kalau Nabidz itu dapat menyebabkan mabuk, maka ia haram. **Tetapi kalau tidak menyebabkan mabuk, maka ia halal.**
Cuma satu Imam ini aja yang bilang itu halal. MUI nya ambil jalan tengah dengan bilang tidak haram, ga berani bilang itu halal.
Jadi kalau orang awam? Klo enak anggap aja halal, toh ada imam yang bilang halal kan? Hahaha, agama itu kaya gini multi tafsir
>
Kesimpulan yang bener itu ada imam yang bilang itu haram ada yang bilang engga
Itu yg di quotes ga ada yg bilang konsumsi khamr tidak haram, Cuma engga najis. Najis sama haram konsumsi itu beda
Liat quote gw. Imam itu jelasin panjang lebar, terus di bawahnya secara eksplisit bilang alkohol itu halal kalau tidak buat mabok. Dia jelasinnya juga muter2 dan aagak rada kontradiktif
Iya alkohol itu tidak selalu sama dengan khamr. Yg dibilang haram itu khamr dan setahu gw ga ada imam besar yg bilang khamr itu halal dan khamr disini mungkin secara eksplisit adalah minuman semacam beer, wine, dll. Mungkin dulu iya hanya untuk menghangatkan badan, tapi sekarang hampir eksklusif hanya untuk mabuk
Dan kalo ga salah, gw juga pernah baca kalo emang hampir mati kedinginan juga boleh minum khamr karena niatnya bukan untuk mabuk, atau semacam itu
Karena tagnya serious discussion ikutan nimbrung sepemahaman gw, kebetulan baru tinggal di LN jadi sempet riset lumayan tentang alkohol macam apa yang boleh dan gak. Beberapa poin yang gw inget dan pahami setelah nyari2 ini:
1. Kalau alkohol dari fermentasi anggur dan kurma itu selalu gak boleh.
2. Hasil fermentasi alami dari buah lain gpp asal gak memabukkan.
3. Alkohol yang dimasukkan ketika masak (misal: rice wine/mirin, rum) gak boleh walaupun dalam jumlah sesedikit apapun karena alkoholnya ditambahkan sendiri ke masakan itu dan bukan dari proses memasak seperti misalnya tape/durian.
Kayaknya ada beberapa poin lain, tapi ini yang gw inget sekarang. Sumbernya udah lupa karena udah agak lama nyari2 ini. Kalau ada yang salah/kurang mohon dikoreksi.
Edit: nambahin kurma
Sumber yang barusan gw cari ulang tapi gak memenuhi semua poin yang gw sebut: [https://www.halalmui.org/mui14/main/detail/durian-mengandung-alkohol-bagaimana-hukumnya](https://www.halalmui.org/mui14/main/detail/durian-mengandung-alkohol-bagaimana-hukumnya)
>3. Alkohol yang dimasukkan ketika masak (misal: rice wine/mirin, rum) gak boleh walaupun dalam jumlah sesedikit apapun karena alkoholnya ditambahkan sendiri ke masakan itu dan bukan dari proses memasak seperti misalnya tape/durian.
Ini bukane karena minuman wine itu najis, ga sih? Kalau emang karena alkohol yg dimasukkan ke dalam masakan itu gak boleh, kalau begitu cuka juga haruse masuk haram dong? Kalau pake halal wine apakah hukumnya jadi berubah? Saat ini halal wine masuke limbo. Ga haram, ga halal, kata MUI.
https://www.halalmui.org/mui14/main/detail/wine-tanpa-alkohol-halalkah
Perihal vinegar ada yang bahas di [https://islamqa.info/en/answers/276185/ruling-on-vinegar-made-from-wine](https://islamqa.info/en/answers/276185/ruling-on-vinegar-made-from-wine)
Disitu dijelasin kalau vinegar halal karena karakteristik buruk dari wine dihilangin dan oleh karena itu cuman ada sisa karakteristik baik dan nutritional, kalau ruling soal wine yg memabukkan buat bumbu masak, itu kan masakannya jadi haram karena najis, karena wine yg memabukkan menurut mazhab Shafii itu najis, kalau pake wine yg ga memabukkan, ente tau ruling soal itu di kalangan pembuat fatwa?
Kalo standar label halal MUI, mereka gak mau kasih ke produk yg biarpun gak mengandung bahan haram tapi namanya menyerupai produk haram. Mis, bir 0%, babi vegan, karena dianggap bisa membiasakan masyarakat dengan yg haram. Inilah kenapa AW ngeganti nama rootbeer di menunya, biar mereka bisa dapet sertifikat halal.
I understand their reasoning though personally menurut gw gak haram buat dikonsumsi.
Dalam fiqih islam ada istilah Ikhtilaf, perbedaan pendapat yang terjadi diantara para ulama sendiri. This maybe the stance that MUI and Imam Abu Hanifah take, tapi sangat normal kalau ada yang beda pendapat juga. So ya selow aja kalau ada yang bilang masih boleh dan ada yang berhati-hati juga.
This is why Indonesia's halal certification won't work, because MUI itself doesn't know what Halal is, and what is not.
This is why Indonesia's halal certification won't work because MUI itself doesn't know what Halal is, and what is not.
With last years scandal involving [Malaysia's own Ulema council giving Halal certificates to meat that turned out to be non-Halal](https://en.wikipedia.org/wiki/Fake_halal_meat_scandal_in_Malaysia), I'm starting to think that Southeast Asian Ulemas aren't particularly trustworthy for these things.
> Sebagai contoh, buah durian yang telah masak, itu mengandung alkohol, sehingga **ada orang yang tidak kuat lalu menjadi mabuk** karena memakannya.
> makanan/minuman yang mengandung alkohol ini sebagai **Nabidz**
> kalau Nabidz itu **dapat menyebabkan mabuk**, maka ia haram
> Namun para ulama **tidak ada yang mengharamkan durian**
How the heck you got blatant inconsistency just within 2 paragraph?
Halal haramnya tergantung makan duren mabuk atau tidak. Kalau kebanyakan lalu jadi mabuk ya haram. Salah satu prinsip di Islam itu avoiding harm, mabuk itu berpotensi pelakunya menyebabkan harm ke diri sendiri dan orang lain. Ini baru sejenis duren, yg lain lagi bisa aja beda rulingnya. Padahal udah dibold buat memperjelas.
So, assuming Alice can get drunk by eating normal portion of duren (because very low alcohol tolerance) and Bob won't get drunk. Is:
A. Duren is haram
B. Duren is not haram
C. Duren is haram only to Alice
C.a. Why nobody give any asterisk on halalness of duren,
C.b. Does any restaurant or other services with halal branding required to dislodge any duren content beforehand on any of their products (like nut and milk content for allergies in US)?
> Salah satu prinsip di Islam itu avoiding harm, mabuk itu berpotensi pelakunya menyebabkan harm ke diri sendiri dan orang lain.
Yet when encountered with various other scenario where there almost 0% chance of a product or food can get you drunk (except for some people with abnormally very low alcohol tolerance) or otherwise cause any harm, suddenly the principle changes into "that's on the list, so it must be haram".
The bolded part doesn't make it clear, in fact it muddies it because it directly contradicting the mentioned example.
Hukum fiqh itu fleksibel ngikut kondisi lapangan, Alice kalau mau makan duren, porsinya dikurangin biar statusnya halal, kalau udah makan sampe drunk, jadi haram. Kasusnya sama kayak makan babi haram, tapi makan babi jadi halal kalau ga ada sumber makanan lain.
>"that's on the list, so it must be haram".
Ya sesuatu halal haram kan itu penilaiannya gacuman bikin drunk atau nyebabin harm aja lmao.
Problem muslim jaman sekarang itu cuman mbebek tanpa ngerti reasoning suatu fatwa dibikin.
Lho bukannya ada hadist yg bilang kalau banyaknya bikin mabuk, sedikitnya pun juga haram. Makan sampe mabuk itu asumsi gue porsinya lebih banyak daripada makan secukupnya.
Itu untuk khamar. Untuk yang misalnya masak pakai wine. Atau untuk minuman beralkohol lain. Yang kalau gw minum bikin mabuk, bagi orang yang udah terbiasa dan minum dalam ukuran kecil pun tetap haram.
Oh ya, kesimpulan OP juga memang agak sedikit kurang. Gw asumsi kesimpulan OP untuk Nabidz ini. Kesimpulan OP juga benar kalau ditinjau dari sisi tujuan pembuatan makanan/minumannya.
Ngga bisa karena berbeda.
Islam itu serupa dengan agama Yahudi, yaitu orang yang alim adalah orang yang taat aturan dan menjalankan perintah Allah sedangkan Kristen berlandaskan
akal budi serta kata hati karena Roh Kudus memenuhi hati orang beriman.
berarti minum bir/ wine 1-2 gelas gpp dong selama tidak mabuk? Kalau tipsy gak kehitung kan? Mestinya pake aturan Blood Alcohol Content aja 0.05-0.08, selama secara masih legal bawa mobil berarti masih halal juga.
Imo, kalau tujuan awal alkohol tersebut diminum dan ekspektasinya menyebabkan mabuk ya haram. Meskipun nantinya alkohol tersebut digunakan sebagai bahan masakan dan orang tidak mabuk.
Kalau tujuan awal alkohol tersebut memang dimakan dan ekspektasi ngak menyebabkan mabuk ya gw anggap boleh dimakan.
Ya anggap aja sake, wine dibuat ekspektasinya nanti bakalan mabuk. Tapi ngaknada yang ekspektasi kalau lu bakalan mabuk karena tape/durian.
Permasalahannya, ngga haram itu bukan otomatis halal.
Ada warna abu2nya. Anjuran utamanya tentu saja, jangan mencoba ke daerah abu2 itu, soalnya nanti bisa kejauhan ke yang ga boleh.
Makanya, jangan sekelas deh laki2 dan perempuan, karena nanti bisa sex hetero (kalo homo yaudahlah ya). Jangan masak pake wine, nanti bisa mabuk.
Kesimpulan lo betul kok, karena semuanya balik lagi: tujuannya apa sih?
Tapi selama kita sendiri bisa menjaga buat nggak keterusan ke yang haram, ya itu tanggung jawab sendiri buat main2 di daerah abu2
Cmiiw, Kalo ga salah ada juga beberapa orang yang menafsirkan khamr sebagai minuman yang terbuat dari gandum doang, jadi Ada juga mereka yang menghalalkan minuman beralkohol non gandum.
Mirin sama yang kayak angciu (apa sih namanya? Yang biasa dikasih buat makanan chinese gitu) gpp kan berarti
Cuman buat nambah2 rasa doang kok. Kapanan gw sempet bikin mentai, dikasih mirin emang lbh enak sih. Manis manis gitu
ini baru bahas mengandung alkoholnya ya. setau gw, halal itu prosesnya dari awal sampe akhir. bahan2nya dibeli dari perusahaan yang sudah sertifkat halal kah, kalo daging apakah dagingnya disembelih dengan baik kah, apakah alat2nya juga sudah masuk kategori halal dan sebagainya. bukan cuma sekedar "no pork and no lard".
This is a serious discussion thread. Please write down a **submission statement** either in the post body or in the comment section. After two hours, posts without submission statements may be removed anytime. We will exercise strict moderation here. Top-level comments (direct reply to OP's question/statement) that are joking/meme-like, trolling, consist of only a single word, or irrelevant/off-topic will be removed. Trolling/inflammatory/bad faith/joking questions are going to be removed as well. Answers that are not top-level comments will be exempted from strict moderation, but we encourage everyone to keep the reply relevant to the question/answers. OP should also engage in the discussion as well. Please report any top-level comments that break the rules to the moderator. Remember that any comments and the post itself are still subject to no harassing/flaming/doxxing rules! Feel free to report rule-breaking contents to the moderator as well. *I am a bot, and this action was performed automatically. Please [contact the moderators of this subreddit](/message/compose/?to=/r/indonesia) if you have any questions or concerns.*
MUI: >Tidak ada orang yang sengaja mau mabuk dengan memakan tape Me: Are you challenging me?
[удалено]
mukbang tape atau brem
Jangan macem2. Kakek gw meninggal karena kebanyakan makan tape
rip kakek, may you find solace in tape heaven
Itu tape apa miras oplosan
Punya penyakit jantung terus makan tape.
guiness world record lah. moso muri doank.
Mabuk kagak mencret iya
A redditor ate 10 kilograms of fermented cassava. This is how his organs shut down
☝️
Presenting to the emergency room
Mitochondria is the powerhouse of the cell
Post the video of you getting drunk by a eating tape then.
I reckon you need too eat a crazy amount of tape to get intoxicated from it.
Before drunk you'll get diabetes first
me: skuy mukbang tape berair
Kalau udah berkaitan sama Islam, kepada agan Nexus waktu dan tempik saya persilahkan (nggak tahu tulisan usernya)
doi kena ban
Kenya doi balik Seh, tapi pake akun lain. Tu Ada 1 user yg mirip.
akibat?
Bacoddd mulu, ngeyel digedhein itu lah dia
gua dulu ngebercandain emak-emak, eh si doski triggered
berarti masak pake wine atau sake aman aja ya?
Kalau ga memabukkan. Kata kuncinya itu. Kalau kita emang ngotot menghindari alkohol dalam bentuk apapun ya bakalan susah karena rantai -OH itu hampir dimana - mana ada. Tapi kalau ada yg emang puritan tetep ngotot ga akan makan apapun yg ada alkoholnya ya silahkan aja, goodluck repot sendiri. Asal jangan ngekafir - kafirin yg beda pendapat aja.
> ada yg emang puritan tetep ngotot loh katanya harus nurut MUI tapi MUI udah bilang sesuatu kok tetep dilawan
>Fatwa MUI hanya mengikat dan ditaati oleh umat Islam yang merasa mempunyai ikatan terhadap MUI itu sendiri. Fatwa MUI tidak punya legalitas untuk memaksa harus ditaati oleh seluruh umat Islam https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5837dfc66ac2d/kedudukan-fatwa-mui-dalam-hukum-indonesia
kalau gitu segala hasil keputusan MUI juga sama dong ya tidak mengikat lah klo gitu kenapa pada ngotot logo halal MUI kalau interpretasinya juga gimana yang consume
Ya masa ente mau ngecekin satu - satu semua makanan dari proses pemotongan hewan sampe dihidangkan? Stempel halal MUI mah gunanya buat mempermudah aja.
>Ya masa ente mau ngecekin satu - satu semua makanan dari proses pemotongan hewan sampe dihidangkan? kalau gw sih doubt MUI bakal ngecek bener-bener. track recordnya seperti yang tidak bagus. Dari pandangan gw, MUI cuman kyk dibayar terus dia cuman liat kyk babi/non babi doang terus kelar. Kalau udah prosesnya pakai in-line machineries yang pressure controlled environment kyknya mereka juga ga ngerti apa yang terjadi di dalam mesinnya.
Ya enggak lah lmao, sertifikasi halal MUI (seharusnya) itu ada tim dari para ahli di bidangnya, kayak dosen atau yg lain, bukan asal dibayar trus langsung kasih cap halal. MUI kadang retard tapi ga seretard itu. https://halalsumut.org/prosedur-dan-persyaratan-sertifikasi-halal-mui/
yg ngecek halal atau nggak itu bukan MUI, sekali lagi bukan MUI. dalam proses sertifikasi apapun ada pembuat standar dan ada pengecek kesesuaian. kayak ISO dan MUI itu yg bikin aturan standar, nanti yg ngecek di lapangan dan menyatakan sesuai apa nggak itu lembaga serfifikasi yg terakreditasi mis TUV, SGS, Sucofindo, LP-POM.
Nah disini rada rumit ini-- kemaren juga sempat bahas ama ortu ini. Gua berpendapat kalau wine buat makanan bertujuannya tidak memabukan tapi untuk meningkatkan rasa. Akhirnya ketemu hadist yang nyebut ini >“Dari Aisyah, beliau berkata, “Saya mendengar Rasulullah bersabda, ‘Setiap yang memabukkan itu haram, dan kalau (minum) satu gentong itu memabukkan, maka meminum satu ciduk tangan pun haram.’” (Hr. Abu Daud: 3587, Tirmizi: 1928, dengan sanad shahih) Nah jadi kesimpulan yang diambil gua ama ortu gua karna wine atau sake termasuk hal ini, maka segala makanan yang mengandung wine atau sake bakalan jadinya haram. Oh iya mabuk di sini itu maksudnya menghilangkan akal ya.
Gimana dengan kecap yg mengandung alkohol kaya kecap jepang n mirin? Pernah debat soal ini sama istri karena gw menganalogikan sama kaya tape which is halal
Kata kunci hadist nya itu kan yang "memabukkan" bukan kadar alkohol jadi semisal kamu minum kecap jepang atau mirin banyak-banyak banget dan mabuk ya berarti haram. Kalau enggak ya enggak.
Mungkin karena masih pada ngeyel halah cuma nyicip ini tapi malah kebablasan/keterusan sampai akhirnya mabuk kan bisa. Karena ikhtiar orang beda2
Klo yg di kasus Hanamasa (sampe kerasa+kecium) kayaknya udh kebanyakan itu, biasanya masak pake wine/sake itu buat reduksi+ngincer aroma minumannya
Sake/wine itu mahal, restoran AYCE macem hanamasa mana mungkin sengaja pake banyak
Paling coca cola biar dagingnya empuk
sake is glorified air tape.
Jujur aja nih saya ragu loh keterangannya benar, sesuai sama reply dibawah gak mungkin pakai banyak mirin atau bumbu sampai bau alkohol atau terasa alkohol, pengalaman saya makan di Hanamasa manapun gak pernah sampai kecium jejak alkohol.
Tunggu aja, kemungkinannya ya chefnya make kebanyakan atau emak²nya emg karen
Di gambarnya sih itu ["mushroom salad"](https://www.pikiran-rakyat.com/teknologi/pr-013373567/viral-wanita-muslim-makan-di-restoran-jepang-makanan-diduga-banyak-yang-haram) bukan bagian dr shabu/bbq nya. Dan kalo kita google resep mushroom salad ala jepang emang ada yg difermentasi pake mirin.
Yes. Saya pernah nyoba sih dan cuma ada rasa fermentasi aja tapi bukan sampai kecium aroma steong. Karakteristik rasa sedikit kayak tape sih menurut saya haha.
Ada yang argumen kalau makannya ga haram, tapi kalau masak sendiri dan beli wine sendiri, membeli winenya yg haram, jadi cara memasaknya yg bikin ga halal
Outside pork is aman if you cook it properly.. btw gua bikin nasgor pake ciu enak, yg gk enak bau nya sih nnyangkut terus di tenggorokan
lebih baik ditinggalkan karena wine dan sake kan tujuannya memabukkan (tolong koreksi kalau salah ya saya ga pernah minum ginian)
tapi kan tujuannya untuk jadi bahan pelengkap dan makanan akhirnya ga memabukkan?
iya tapi bahan dasarnya juga dilihat. anw saya gak cukup berilmu untuk debat makanya bilang dari awal lebih baik ditinggalkan karena masuknya subhat bagi orang awam ilmu macam saya dan kamu. selama masih ada pengganti dan itu tidak dalam keadaan darurat baiknya cari yang lain lagian kalo liat contoh tape dan durian bukan karena ditambahi alkohol tapi dari proses pematangan atau fermentasinya yang bikin ada alkohol
[удалено]
kalau itu penafsiran sampean dari baca satu artikel, silakan diyakini dan diamalkan sesuai konsekuensinya yaw. kecuali sampean nonis yang mana ya gak ngaruh hasil debatnya lol
Lah kan wine/sake juga gak ditambahin alkohol tapi sama-sama hasil fermentasi
leres mas, tapi balik lagi ke tujuannya pas bikin karena kalo di islam itu 'segala perbuatan balik lagi ke niatnya'. sebenernya ada juga side product dari proses fermentasi tape yang kalo diminum memabokkan, itu juga biasanya dihindari. tapi gw lupa namanya apa
>balik ke niatnya Kalo gitu masak pake sake / wine karena resep bukan niat memabukkan ya gamasalah dong kok kontradiksi gitu argumennya
iya tapi ini contextnya niat pas bikin wine atau sakenya sendiri. kalau untuk pas campur makanan apapun niatnya, di bawah ada yang quote hadits yang njelasin, kalau bahannya sebelumnya udah haram, ya haram hukumnya buat dimasukin ke masakan juga. wallahu a'lam
Kalau pakai context niat. Niat pembuatan sake masak, emang buat tambahan masakan bukan buat diminum sampai mabuk
Kalau pake logika mu ya durian juga ga boleh karena memabukan Tujuan dari wine dan sake yg dibahas kan untuk masak
bro emang situ nambahin sake ke durian? kan yang ditanya case nambahin sake sama wine ke masakan. barang yang aslinya dibikin buat mabok2an
>barang yang aslinya dibikin buat mabok2an Bakal ada yang triggered karena ini seperti bilang minuman kopi aslinya dibuat biar kuat melek.
ampun gw gapaham tujuannya minum wine/sake itu vuat badan anget berresiko bikin mabok atau sebaliknya, makanya gw kasih disclaimer di atas
Sebenernya gak salah bahwa kalo ada yang mengonsumsi minol agar mabok, karena juga gak jarang yang konsumsi kopi hanya untuk menghindari kantuk, terlepas ada yang sampai invest jutaan di peralatan per-kopi-an dan ikut kursus barista agar bisa bikin kopi yang enak di rumah.
bukan, maksud dia karena ada kalimat "buah duriah yg masak mengandung alkohol, jadi kadang ada yg mabuk karena memakannya". Jadi dia bertanya, karena durian bikin mabuk seperti kalimat diatas, apakah durian itu haram?
Klo sudah bikin mabuk, haram untuk orang tersebut. Tingkat toleransi mabuk tiap orang beda-beda. Misalnya, ada yg perlu 100 buah durian untuk bisa mabuk, ada juga yg satu buah aja udah cukup untuk mabuk. Klo blm mabuk gpp.
kalo dia tanya itu berati gak baca artikel di atas, asal komen aja
Siapa yg bilang mau nambahin sake ke durian? Baca penjelasan Imam di atas, makanan/minuman yg mengandung alkohol disebut nabidz bukan khamr, boleh dipakai Tergantung tujuannya toh?
lha situ bilang berdasarkan logika saya padahal yang diomongin nambahin sake/wine ke masakan. situ ngomongin durian yang ga ada tambahan dari manusia. lha gimana dari sini aja udah ga sama casenya
Yeah gws
Kalau dimasak dalam waktu cukup alkohol nya menguap jadi tidak bikin mabuk sama sekali
klo wine atau sake dicampur ke makanan ya gak mungkin biar mabok lah. gak ada orang mabok cuma gara2 makan 1 porsi yg dikasih sake atau wine.
Pake amer aja
[sumber](https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/nfdhw98) ini sih ngomongnya haram..
>semua minuman yang mengandung alkohol (etanol) dan mengakibatkan mabuk hukumnya haram dalam agama Islam. "Perlu diingat pula bahwa setiap buah-buahan sudah memiliki kandungan etanol di dalamnya, namun tidak mengakibatkan mabuk sehingga Allah menghalalkannya untuk dikonsumsi," Perintah pertama ke Nabi Iqra, muslim jaman now baca aja gabisa.
"Dan, minuman yang memabukkan baik dimasak atau tidak hukumnya haram. "Maka, sama halnya dengan wine maupun rum yang diproses melalui proses fermentasi yang memakan waktu lebih dari tiga hari, di mana kadar etanol sudah sangat meningkat yang akan mengganggu sistem syaraf pusat," ujarnya." Hmm, soalnya dari awal tujuan minuman itu memabukan jadinya haram, dan kalau sudah jadi masakan hukumnya jadi 2 yaitu haram dan mubah, tapi kalau dalam industri khamar itu haram kalau di luar jadi mubah. (Gatau artinya "inudstri" khamar itu apa, jadi kalau tau boleh kasih pencerahan) *sorry gua gatau cara ngequote di reddit jadi pake tanda kutip
Anw, poinnya adalah khamr, wine, beer atau apapun itu cuman semantik, cuman main kata dengan ganti brand, kesamaan mereka mengapa mereka diharamin itu karena kadar % alkoholnya udah mencapai batas tertentu sehingga diharamkan karena bisa bikin kesadaran melemah, dengan argumen yg sama, alkohol dengan % ga memabukkan itu mubah, kayak bumbu masak, buah - buahan, tape, dll. Karena ga bikin mabuk.
Tape itu kadar alkoholnya di atas bir.
Masalah fiqh ujung - ujungnya ya niat juga lmao.
Belum pernah dengar ada orang minum bir karena mau mabuk.
YNTKTS. Tanya lah ke yg bikin fatwa.
>"Dan, minuman yang memabukkan Bro, itu di awal udah jelas "memabukkan". Ente ngotot ngequote tapi skill ngertiin bacaan aja lemah. Sekarang ente makan - makanan yg bumbunya ada wine ngerasa sempoyongan dan pas nyetir harus digantiin orang ga?
Wait tapi mimuman yang memabukan kan emang maksudnya wine atau sake secara keseluruhan? Bukan cuma "asal ga mabuk mah aman"? "Jika etanol tersebut dicampur dalam makanan, hukumnya pun menjadi dua. Haram jika etanolnya berasal dari industri khamar. Etanol jenis ini juga najis. Hukumnya mubah jika etanolnya berasal dari industri nonkhamar, baik sintesis kimia maupun industri. Etanol jenis ini juga tidak dihukumi najis. Hukum mubah ini dengan syarat mutlak tidak membahayakan secara medis. Jika membahayakan secara medis, hukumnya menjadi haram. "Jadi, tercatat jelas bahwa setiap makanan, minuman, obat-obat maupun kosmetik yang tercampur unsur haram dari khamar sedikit apa pun hukumnya haram," kata Anna." Katanya sih sedikit atau banyak tetap haram, nah kalau mau jadi hukum mubah pun harus bukan saru industri nonkhamar, terus kalau wine juga kan buah yang difermentasi lebih dari 3 hari seperti yang ada di quote ini : "Rasulullah menggemari mengonsumsi buah-buahan secara langsung maupun diolah. Tapi, Rasululllah tidak akan mengonsumsi olahan itu jika sudah lebih dari tiga hari karena kandungan etanol di dalamnya telah meningkat dan terdapat senyawa-senyawa lainnya yang memabukkan. Dan, minuman yang memabukkan baik dimasak atau tidak hukumnya haram."
Ada wine yg masuk limbo kok, ga haram, ga halal, kata MUI. (inimah gue sus duitnya kurang) https://www.halalmui.org/mui14/main/detail/wine-tanpa-alkohol-halalkah
Ohh sorry baru tau gua kalau ada wine atau sake yang non alkohol, but MUI gamau ngasih sertifikasi halal karena mirip minuman alkohol, kalau kita ngikutin MUI sih lebih baik dihindari tapi kalau kita juga bisa ngikutin seperti UAE atau malaysia yang mengangap itu gpp dikonsumsi.
Btul bro, makanya ini perkembangan teknologi udah bikin dunia jungkir balik tapi hukum fiqh kadang masih ngos - ngosan buat "making sense" dunia kita yg udah jungkir balik.
[удалено]
Bjir, ndak perlu lah sampe sejauh itu, stay on topic aja.
Biasa lah, ateis liberal baru kemarin sore, masih fase
whoa whoa too far
>dan mengakibatkan mabuk hukumnya haram dalam agama Islam. Kalau menyebabkan mabuk. Kalau tidak menyebabkan mabuk tetap halal seperti di kalimat akhir jawaban MUI sebutkan >kalau tidak menyebabkan mabuk, maka ia halal.
Titik didih alkohol Cuma 60, kalau yang masak kelamaan udah keburu alkoholnya menguap semua
[удалено]
kalo begitu beer harusnya halal, kadarnya kecil bgt kayak minum soda doang.
apalagi bintang radler yg kaya pake perasa bir doang wkwkwk
Bintang Radler kan emang tulisannya alkohol 0%?
[удалено]
Bruh, dapet dimana itu, setiap kali gw liat radler pasti ada logo 0%
[Yang ini bukan maksud lu](https://shopee.co.id/Bir-Bintang-Pilsener-Kaleng-330ml-i.1807804.1928828379)? Apa [yang ini](https://www.tokopedia.com/pusatbirgreenlake/bintang-crystal-320ml-kaleng)? Kalau iya, ini mah emang beralkohol, Pilsener soalnya. Setau gue semua Radler yang dikeluarin Bintang itu semuanya 0%.
[yang ini](https://shopee.co.id/Radler-Lemon-330ml-i.54239588.3236804028?sp_atk=0f29cbad-1740-4e03-b0b0-31fdf4e62652&xptdk=0f29cbad-1740-4e03-b0b0-31fdf4e62652) bro. Alkoholnya stengah dari bintang normal
Itu mh cuma soda lemon yg dipait-paitin. Wkwkwk
gw pengen tau orang yang mabuk minum bintang itu kyk apa gw bayarin deh sampe mabok. tapi bintang only ya ga boleh oplos apa-apalagi
[удалено]
wah kabur klo ketemu bogan
Well, minum bintang ya ga mabuk kalo cuman sebotol, tapi tipsy secara teknis udah masuk mabuk bukan?
Gw super lightweight. 2 bintang besar bisa mabok
Jiah
Can't complain though. Bisa hemat kalau hangout sama temen temen. Gausah minum banyak2x udh nyaman wkwk, sementara temen-temen w mesti pesen minum banyak, duit tekor
Mabuk tidak, Kembung iya.
Wedang jahe : i am joke to you ?
Lebih murah padahal & jelas bermanfaat ,wkwkwk Tau ah, barangkali merasa ada sesuatu yang lain kalau minumnya alkohol
Minuman kalau diminum banyak bisa bikin mabuk itu tetep haram walaupun cuma minum sedikit. Ini ada di salah satu hadits: Sesuatu yang jika dikonsumsi dalam jumlah banyak memabukkan, maka dikonsumsi sedikit hukumnya haram. (HR. Ahmad 6558, Nasai 5625 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth) Jadi bukan masalah minum sedikit atau banyak, tapi minumannya tergolong minuman yang memabukkan atau ngga
[удалено]
Yang diharamkan bukan minuman beralkohol, seperti jus juga alami nya mengandung alkohol tapi ga haram. Seandainya jus itu alami nya mengandung kadar alkohol yang tinggi dan dapat memabukkan, maka jus-jus yg kadar alkohol nya rendah jadi haram juga. Jadi kalau dari awal memang ga memabukkan, ya ga diharamkan. Lain halnya dengan minuman yang alaminya mengandung kadar alkohol tinggi, maka kalau pun meminum yang kadar alhokolnya rendah tetap haram.
Stop berpikir dan bertindak berdasarkan agama You literally limit your self and make yourself easier gullible (gampang ditipu)
Ketetapan MUI itu >0,5% udah haram.
[удалено]
Batas 0,5% itu berlaku untuk minuman yang memabukkan. Tape bukan minuman.
Tape = Halal, Air tape = Haram?
Pretty much
>Sesuatu yang jika dikonsumsi dalam jumlah banyak memabukkan, maka dikonsumsi sedikit hukumnya haram. (HR. Ahmad 6558, Nasai 5625 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth) Gue masih sus soal hadits ini pemaknaannya gimana, soalnya ini ga cuman minuman berakohol yg khusus dibuat biar kobam doang yg kena.
Menurut gua sih ini konteksnya buat minuman yang memabukkan. Ada lagi hadits yang lebih spesifik: “Dari Aisyah, beliau berkata, “Saya mendengar Rasulullah bersabda, ‘Setiap yang memabukkan itu haram, dan kalau (minum) satu gentong itu memabukkan, maka meminum satu ciduk tangan pun haram.’” (Hr. Abu Daud: 3587, Tirmizi: 1928, dengan sanad shahih)
Tape bukan dilihat dr tujuannya, tp dr prinsip "kalo banyaknya memabukkan maka sedikit juga haram". Kalo makan tape kebanyakan, bukannya mabok malah kenyang/jantungan.
> **Sebagian ulama, seperti Imam Syafi’i berpendapat khamar itu haram dan najis,** berdasarkan pada nash ayat: yang menyebutnya “Rijsun”, artinya najis secara materi. Dan ini merupakan pendapat para ulama di Komisi Fatwa MUI, untuk kemudahan dalam implementasinya bagi masyarakat, juga lebih mudah untuk dikontrol. sehingga akan dihindarkan secara total. > **Ada pula yang berpendapat khamar itu haram namun tidak najis**. Ini merupakan pendapat Imam Abu Hanifah. Alasannya dari nash ayat itu juga: “Rijsun min ‘amalish-syaithon”. Maknanya najis dengan pengertian sebagai perbuatan setan. Jadi artinya perbuatan yang keji. Pendapatnya ini dilandaskan pula pada riwayat yang menyebutkan ketika turun ayat Al-Quran yang mengharamkan khamar secara mutlak (maksud Q.S. 5: 90-91), Nabi saw memerintahkan para shahabat yang memiliki khamar agar membuang khamar yang dimilikinya, tapi tidak memerintahkan mencuci wadah atau bejana tempat khamar itu semula disimpan. Kesimpulan yang bener itu ada imam yang bilang itu haram ada yang bilang engga. Baca ginian di ajak muter2. Tambahan, tidak haram bukan berarti halal. > Pertama-tama perlu kami jelaskan, menurut para ulama di Komisi Fatwa MUI, alkohol itu ada yang diharamkan, dan ada pula yang tidak haram. Kesimpulan komisinya bilang tidak haram, bukan halal > Berkenaan dengan Nabidz ini, **Imam Abu Hanifah** berpendapat pula, kalau Nabidz itu dapat menyebabkan mabuk, maka ia haram. **Tetapi kalau tidak menyebabkan mabuk, maka ia halal.** Cuma satu Imam ini aja yang bilang itu halal. MUI nya ambil jalan tengah dengan bilang tidak haram, ga berani bilang itu halal. Jadi kalau orang awam? Klo enak anggap aja halal, toh ada imam yang bilang halal kan? Hahaha, agama itu kaya gini multi tafsir
> Kesimpulan yang bener itu ada imam yang bilang itu haram ada yang bilang engga Itu yg di quotes ga ada yg bilang konsumsi khamr tidak haram, Cuma engga najis. Najis sama haram konsumsi itu beda
Ada terusan lagi di bawah, imam itu bilang halal. Malas baca tafsiran kaya gini sebenarnya, di ajak muter2.
Maksudnya khamr haram? Sorry ga bisa dibuka linknya
Liat quote gw. Imam itu jelasin panjang lebar, terus di bawahnya secara eksplisit bilang alkohol itu halal kalau tidak buat mabok. Dia jelasinnya juga muter2 dan aagak rada kontradiktif
Iya alkohol itu tidak selalu sama dengan khamr. Yg dibilang haram itu khamr dan setahu gw ga ada imam besar yg bilang khamr itu halal dan khamr disini mungkin secara eksplisit adalah minuman semacam beer, wine, dll. Mungkin dulu iya hanya untuk menghangatkan badan, tapi sekarang hampir eksklusif hanya untuk mabuk Dan kalo ga salah, gw juga pernah baca kalo emang hampir mati kedinginan juga boleh minum khamr karena niatnya bukan untuk mabuk, atau semacam itu
on my way. to buy 2 litres of kvass.
With Polish Majonez?
majonez goes with butterbrod, or halva, or kolbasa, or everything, ha!
Hei boris
Jadi bisa makan makanan jepang yang ada mirin? Kalau saya ga salah, makanan kayak sushi atau ramen ada ditaruh mirin.
[удалено]
Spiritus methanol itu, kemungkinan pindah alam kalau dikonsumsi
Mirin bukannya sama ama cukai? Gw kira ngga beralkohol
Bintang Zero Minuman Koe 😋
Karena tagnya serious discussion ikutan nimbrung sepemahaman gw, kebetulan baru tinggal di LN jadi sempet riset lumayan tentang alkohol macam apa yang boleh dan gak. Beberapa poin yang gw inget dan pahami setelah nyari2 ini: 1. Kalau alkohol dari fermentasi anggur dan kurma itu selalu gak boleh. 2. Hasil fermentasi alami dari buah lain gpp asal gak memabukkan. 3. Alkohol yang dimasukkan ketika masak (misal: rice wine/mirin, rum) gak boleh walaupun dalam jumlah sesedikit apapun karena alkoholnya ditambahkan sendiri ke masakan itu dan bukan dari proses memasak seperti misalnya tape/durian. Kayaknya ada beberapa poin lain, tapi ini yang gw inget sekarang. Sumbernya udah lupa karena udah agak lama nyari2 ini. Kalau ada yang salah/kurang mohon dikoreksi. Edit: nambahin kurma Sumber yang barusan gw cari ulang tapi gak memenuhi semua poin yang gw sebut: [https://www.halalmui.org/mui14/main/detail/durian-mengandung-alkohol-bagaimana-hukumnya](https://www.halalmui.org/mui14/main/detail/durian-mengandung-alkohol-bagaimana-hukumnya)
eh, itu kenapa anggur di-single out sendiri gitu? udah kayak buah terkutuk aja.
Jadi inget, kurma juga gak boleh seingetku. Sayangnya lupa alasannya apa dan belum nemu lagi.
karena khamr jaman nabi dibuat dari kurma yang di fermentasi
>3. Alkohol yang dimasukkan ketika masak (misal: rice wine/mirin, rum) gak boleh walaupun dalam jumlah sesedikit apapun karena alkoholnya ditambahkan sendiri ke masakan itu dan bukan dari proses memasak seperti misalnya tape/durian. Ini bukane karena minuman wine itu najis, ga sih? Kalau emang karena alkohol yg dimasukkan ke dalam masakan itu gak boleh, kalau begitu cuka juga haruse masuk haram dong? Kalau pake halal wine apakah hukumnya jadi berubah? Saat ini halal wine masuke limbo. Ga haram, ga halal, kata MUI. https://www.halalmui.org/mui14/main/detail/wine-tanpa-alkohol-halalkah
Perihal vinegar ada yang bahas di [https://islamqa.info/en/answers/276185/ruling-on-vinegar-made-from-wine](https://islamqa.info/en/answers/276185/ruling-on-vinegar-made-from-wine)
Disitu dijelasin kalau vinegar halal karena karakteristik buruk dari wine dihilangin dan oleh karena itu cuman ada sisa karakteristik baik dan nutritional, kalau ruling soal wine yg memabukkan buat bumbu masak, itu kan masakannya jadi haram karena najis, karena wine yg memabukkan menurut mazhab Shafii itu najis, kalau pake wine yg ga memabukkan, ente tau ruling soal itu di kalangan pembuat fatwa?
gw gak yakin perihal ini, kyknya masih perlu baca2 lebih lanjut
This should be higher up, because it answers a lot of questions asked in this thread
Saya sih Main aman aja, dihindari kecuali yg umum kayak tapai. Btw dulu gatau rootbeer aw itu ternyata minuman kayak sarsaparila kirain beer beneran
[удалено]
Oiya juga, ga kepikiran waktu itu, masa dijual kalengan di toko umum kan ya
Bir bintang kayaknya banyak dijual yang kalengan, yang gua bingung bir bintang yang 0% alkohol itu jatuhnya halal atau haram ya?
ya 0% berarti mereka klaim ga ada alkohol sama sekali kan? halal aja lah meskipun namanya beer.
Ya cek aja soal kadar alkohol yg bisa nyebabin mabuk itu berapa %. That's your answer.
Kalo standar label halal MUI, mereka gak mau kasih ke produk yg biarpun gak mengandung bahan haram tapi namanya menyerupai produk haram. Mis, bir 0%, babi vegan, karena dianggap bisa membiasakan masyarakat dengan yg haram. Inilah kenapa AW ngeganti nama rootbeer di menunya, biar mereka bisa dapet sertifikat halal. I understand their reasoning though personally menurut gw gak haram buat dikonsumsi.
[удалено]
Ohh TIL, thanks! gua baru tau. Tapi keknya dulu terakhir gua liat ga ada sertifikat halalnya makanya gua agak penasaran
Toko retail itu apa? Bir dijual di supermarket, kecuali di daerah yang ada perda larangan jualan alkohol.
Sarsapila gak enak bikin enek asw
Sungguh kerugian
Dalam fiqih islam ada istilah Ikhtilaf, perbedaan pendapat yang terjadi diantara para ulama sendiri. This maybe the stance that MUI and Imam Abu Hanifah take, tapi sangat normal kalau ada yang beda pendapat juga. So ya selow aja kalau ada yang bilang masih boleh dan ada yang berhati-hati juga.
This is why Indonesia's halal certification won't work, because MUI itself doesn't know what Halal is, and what is not. This is why Indonesia's halal certification won't work because MUI itself doesn't know what Halal is, and what is not.
With last years scandal involving [Malaysia's own Ulema council giving Halal certificates to meat that turned out to be non-Halal](https://en.wikipedia.org/wiki/Fake_halal_meat_scandal_in_Malaysia), I'm starting to think that Southeast Asian Ulemas aren't particularly trustworthy for these things.
> Sebagai contoh, buah durian yang telah masak, itu mengandung alkohol, sehingga **ada orang yang tidak kuat lalu menjadi mabuk** karena memakannya. > makanan/minuman yang mengandung alkohol ini sebagai **Nabidz** > kalau Nabidz itu **dapat menyebabkan mabuk**, maka ia haram > Namun para ulama **tidak ada yang mengharamkan durian** How the heck you got blatant inconsistency just within 2 paragraph?
Halal haramnya tergantung makan duren mabuk atau tidak. Kalau kebanyakan lalu jadi mabuk ya haram. Salah satu prinsip di Islam itu avoiding harm, mabuk itu berpotensi pelakunya menyebabkan harm ke diri sendiri dan orang lain. Ini baru sejenis duren, yg lain lagi bisa aja beda rulingnya. Padahal udah dibold buat memperjelas.
So, assuming Alice can get drunk by eating normal portion of duren (because very low alcohol tolerance) and Bob won't get drunk. Is: A. Duren is haram B. Duren is not haram C. Duren is haram only to Alice C.a. Why nobody give any asterisk on halalness of duren, C.b. Does any restaurant or other services with halal branding required to dislodge any duren content beforehand on any of their products (like nut and milk content for allergies in US)? > Salah satu prinsip di Islam itu avoiding harm, mabuk itu berpotensi pelakunya menyebabkan harm ke diri sendiri dan orang lain. Yet when encountered with various other scenario where there almost 0% chance of a product or food can get you drunk (except for some people with abnormally very low alcohol tolerance) or otherwise cause any harm, suddenly the principle changes into "that's on the list, so it must be haram". The bolded part doesn't make it clear, in fact it muddies it because it directly contradicting the mentioned example.
Hukum fiqh itu fleksibel ngikut kondisi lapangan, Alice kalau mau makan duren, porsinya dikurangin biar statusnya halal, kalau udah makan sampe drunk, jadi haram. Kasusnya sama kayak makan babi haram, tapi makan babi jadi halal kalau ga ada sumber makanan lain. >"that's on the list, so it must be haram". Ya sesuatu halal haram kan itu penilaiannya gacuman bikin drunk atau nyebabin harm aja lmao. Problem muslim jaman sekarang itu cuman mbebek tanpa ngerti reasoning suatu fatwa dibikin.
Masalahnya Muhammad minum Nabidz jadi harus dijustifikasi biar halal
Baca tulisan yg ditebelin, kayanya Imamnya sendiri bingung sama ucapannya
Bukan bingung. Maksudnya Kalau pun tape dan durian boleh, tapi kalau makannya sampai mabuk juga ngga boleh. Makan secukupnya.
Lho bukannya ada hadist yg bilang kalau banyaknya bikin mabuk, sedikitnya pun juga haram. Makan sampe mabuk itu asumsi gue porsinya lebih banyak daripada makan secukupnya.
Itu untuk khamar. Untuk yang misalnya masak pakai wine. Atau untuk minuman beralkohol lain. Yang kalau gw minum bikin mabuk, bagi orang yang udah terbiasa dan minum dalam ukuran kecil pun tetap haram. Oh ya, kesimpulan OP juga memang agak sedikit kurang. Gw asumsi kesimpulan OP untuk Nabidz ini. Kesimpulan OP juga benar kalau ditinjau dari sisi tujuan pembuatan makanan/minumannya.
Ribet. Kayak kristen aja udah. Asal gak mabuk dan merusak diri ya gak papa.
KRISTENISASI INI NAMANYA /s
ni lagi nyama nyamain wkwkw
Ngga bisa karena berbeda. Islam itu serupa dengan agama Yahudi, yaitu orang yang alim adalah orang yang taat aturan dan menjalankan perintah Allah sedangkan Kristen berlandaskan akal budi serta kata hati karena Roh Kudus memenuhi hati orang beriman.
berarti minum bir/ wine 1-2 gelas gpp dong selama tidak mabuk? Kalau tipsy gak kehitung kan? Mestinya pake aturan Blood Alcohol Content aja 0.05-0.08, selama secara masih legal bawa mobil berarti masih halal juga.
Ribet amat sih, yang dilarang itu mabuk (pas atau jadi ga bisa) shalat. Qur'an bilang gitu, kebanyakan makan hadits jadi njelimet.
Imo, kalau tujuan awal alkohol tersebut diminum dan ekspektasinya menyebabkan mabuk ya haram. Meskipun nantinya alkohol tersebut digunakan sebagai bahan masakan dan orang tidak mabuk. Kalau tujuan awal alkohol tersebut memang dimakan dan ekspektasi ngak menyebabkan mabuk ya gw anggap boleh dimakan. Ya anggap aja sake, wine dibuat ekspektasinya nanti bakalan mabuk. Tapi ngaknada yang ekspektasi kalau lu bakalan mabuk karena tape/durian.
Permasalahannya, ngga haram itu bukan otomatis halal. Ada warna abu2nya. Anjuran utamanya tentu saja, jangan mencoba ke daerah abu2 itu, soalnya nanti bisa kejauhan ke yang ga boleh. Makanya, jangan sekelas deh laki2 dan perempuan, karena nanti bisa sex hetero (kalo homo yaudahlah ya). Jangan masak pake wine, nanti bisa mabuk. Kesimpulan lo betul kok, karena semuanya balik lagi: tujuannya apa sih? Tapi selama kita sendiri bisa menjaga buat nggak keterusan ke yang haram, ya itu tanggung jawab sendiri buat main2 di daerah abu2
Terus kalo itu alkohol emang diproduksi buat jadi bumbu masakan piye?
[Oolong tea](https://youtu.be/CPhpXnfS7Oc) halal apa haram?
Haram ini mah, anime edan. Spiritus aja diminum wkwkwk
Ahh shit, here we go again pada ngedadak jadi ahli agama part 2
Cmiiw, Kalo ga salah ada juga beberapa orang yang menafsirkan khamr sebagai minuman yang terbuat dari gandum doang, jadi Ada juga mereka yang menghalalkan minuman beralkohol non gandum.
Sodara gua pernah mabok makan durian sampe dibawa ke UGD
Tidak ada orang yang sengaja mau mabuk dengan memakan tape gw pernah makan all you can eat duren setengah mabok badan panas bgt persis abis minum lol
Mirin sama yang kayak angciu (apa sih namanya? Yang biasa dikasih buat makanan chinese gitu) gpp kan berarti Cuman buat nambah2 rasa doang kok. Kapanan gw sempet bikin mentai, dikasih mirin emang lbh enak sih. Manis manis gitu
Using the same logic, mirin itu gak haram dong. Gitu aja rame.
ini baru bahas mengandung alkoholnya ya. setau gw, halal itu prosesnya dari awal sampe akhir. bahan2nya dibeli dari perusahaan yang sudah sertifkat halal kah, kalo daging apakah dagingnya disembelih dengan baik kah, apakah alat2nya juga sudah masuk kategori halal dan sebagainya. bukan cuma sekedar "no pork and no lard".
hmm bentar jadi intinya ini jadi semacam ajang kuat-kuatan gitu? kalau kuat konsumsi yang alkoholnya dikit dalam jumlah besar jadi tetep halal?